Mohon tunggu...
Soul Traveler
Soul Traveler Mohon Tunggu... -

Programmer, Musician, Special Traveler.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memangnya Kalau Dia Yahudi, Mengapa!?

16 Mei 2014   08:39 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:29 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Assalamualaikum!

Kali ini penulis akan membahas tentang perilaku sebagian kalangan umat Islam di Indonesia. Perilaku yang penulis maksud adalah kebiasaan menyalahkan Yahudi dan menghujat orang-orang yang memiliki darah Yahudi. Memang, bagi umat Islam, kaum Yahudi yang pada zaman Nabi Isa a.s. menolak ajaran Nabi Isa a.s. bahkan berusaha membunuhnya, dianggap sebagai orang yang ingkar.

Akan tetapi, keingkaran mereka tidak lantas dapat kita(Muslim) jadikan alasan untuk selalu menghujat mereka. Mengapa?

1. Q.S. Al-Kafirun ayat 6

Kita diajarkan dalam surah Al-Kafirun ayat ke-6 untuk membiarkan orang-orang non-muslim untuk mengikuti kepercayaan yang mereka yakini. Mereka tidak akan bisa sependapat dengan kita dalam hal aqidah. Mereka tidak akan pernah bisa kita paksa untuk meyakini apa yang kita yakini. Maka, biarkanlah mereka. Masalah ganjaran bagi mereka di hari akhir, itu urusan Allah.

2. Yahudi Berbeda dengan Israel

Pertama-tama, bedakan Yahudi dengan Israel. Kaum Yahudi ada di mana-mana, penduduk Israel hanya ada di Israel. Kaum Yahudi di Israel memang kejam, tetapi kaum Yahudi di tempat lain? Belum tentu. Bisa jadi lebih baik, bisa jadi lebih kejam.

Di Amerika, kaum Yahudi justru menjadi kaum yang tidak antipati terhadap kaum Muslim. Buktinya dapat dilihat di video di bawah ini. Seorang Muslim(Karim Metwaly) melakukan wawancara kepada penduduk New York mengenai pendapat mereka tentang Islam dan Muslim.

Bagi sebagian muslim di Indonesia, kata Yahudi sudah menjadi sesuatu yang "najis" dan hina. Yahudi sudah dijadikan bahan hujatan bagi setiap figur publik yang "berbeda". Biasanya, mereka disebut sebagai antek Yahudi. Salah satu contohnya adalah pentolan band Dewa 19, Ahmad Dhani. Ia kerap kali disebut sebagai seorang Yahudi karena(KATANYA) memiliki darah Yahudi dari neneknya. Mungkin memang benar Ahmad Dhani memiliki nenek seorang Yahudi, tetapi apakah lantas ia pasti juga pengikut Yahudi? Sebelum mengetahui bukti benarnya, hendaknya kita jangan terbawa gosip yang mengarah ke fitnah. Lagipula, misalnya, misalnya lho ya, Ahmad Dhani adalah seorang penganut Yahudi, lalu kita harus apa? Membunuhnya? Mengusirnya dari Indonesia? Ingat, Nabi Isa a.s. tidak pernah sekalipun menghina kaum Yahudi yang bahkan mencoba membunuhnya. Nabi Muhammad s.a.w sering membagi-bagikan makanan kepada fakir miskin yang diantaranya juga terdapat orang Yahudi.

Jadi, hendaklah kita berhenti asal menyalahkan Yahudi. Kita sebagai Muslim diajarkan untuk tidak suudzon, tidak bergosip, dan tidak menghakimi(karena yang berhak menghakimi adalah Allah). Maka, bagaimana seharusnya kita bersikap terhadap orang-orang Yahudi (jika ada di sekitar kita)? Biasa saja. Selama mereka tidak mencari masalah, mengapa kita harus repot-repot mengurusi? Mereka bahkan mungkin tidak mau membuang waktunya untuk mengurusi kita.

Semoga tulisan ini bermanfaat, mohon maaf apabila ada salah kata. Jika ada yang ingin berkomentas, mohon gunakan kata-kata yang sopan, serta berdiskusi sesuai dengan isi tulisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun