Mohon tunggu...
Andito Agung
Andito Agung Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Anganku

24 November 2017   09:12 Diperbarui: 24 November 2017   09:26 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Duniaku duniamu, inilah yang terjadi saat dimana terdapat dua kehidupan berbeda yang tak bersatu. Bingung rasanya diriku terhadap hati ini karena terus memikirkan sosok seseorang yang bukan kepunyaanku. Ya, perasaan itu memang tak dapat dicegah, tapi masih dapat dipendam. Apalah artinya memikirkan seseorang yang tak pantas kita pikirkan, merindukan seseorang yang tak pantas kita rindukan. Aku berusaha menyayangimu dengan sederhana agar tidak sakit apabila rupanya nanti kamu tidak bersamaku. 

Bagaimana cara menyampaikan perasaan yang kurasakan ini? aku tidak berani untuk berbuat apa-apa. Akupun tak ingin menghancurkan rasa sayangku selama ini dengan hasrat tuk bisa memilikimu, aku tak ingin menjadi lelaki yang datang mengejar cinta dan kasih namun pada akhirnya pergi, aku bukanlah lelaki hebat yang dapat menyia-nyiakan seorang perempuan, apalagi dirimu yang sudah sejak lama kupuja. Hatiku senang ketika aku berada didekatmu dan dapat melihatmu langsung, namun disitu pula tak mudah bagiku untuk bisa tenang. Hatiku berdetak kencang ketika kulihat wajahmu. 

Aku memandang seseorang yang belum menjadi kepunyaanku, menaruh perasaan yang mendalam terhadap seseorang yang belum menjadi tanggung jawabku. Rasanya ingin ku menjagamu, tak ingin juga ku menyentuhmu, apa yang dapat kulakukan? Melihatmu dari jauh sedangkan kamu bersama laki-laki lain? Ohh tidak, berat lah rasanya memang, melihat wanita yang kita sukai bersama orang lain.

============>

Sejak saat itu tepatnya saat dirimu duduk di kelas 1 SMA, aku sudah tertarik padamu, namun sayang sekali sudah ada laki-laki lain yang singgah di hatimu, menunggu itu bukan sesuatu yang mudah, maka dari itulah aku berusaha untuk menghilangkan namamu dari hatiku, satu dua bulan terlewati, satu dua taun terlewati, perasaan itu tak kunjung hilang, brengsek?YAA. 

Mungkin itu yang dikatakan orang-orang terhadap diriku disaat aku menjalin hubungan dengan wanita lain, disitu pula lah aku tidak dapat menghilangkan sosok wanita dalam hatiku yang menjadi bayang-bayangku sampai saat ini. Namun aku terus mencoba untuk bersikap profesional dengan apa yang kujalani saat itu. Waktu demi waktu terlewati, akhirnya sampailah dimana aku harus berpisah dengan wanita itu, dengan segala permasalahan yang ada kuputuskan untuk berhenti. 

Apakah karena dirimu? sosok yang tak pernah hilang? Jawabanku adalah bukan, aku tidak meninggalkan wanita itu karenamu, tapi karena aku mengikuti kata hati yang tak dapat terus berbohong kepada diriku dan dirinya. Lalu bagaimana dengan sosokmu itu? Sosokmu masih ada walaupun pada akhirnya aku tak tahu hal itu akan menjadi kenangan yang manis ataupun pahit. Namun aku akan selalu mengusahakan yang terbaik. Aku bukanlah penulis yang baik, namun aku tak sanggup untuk mengungkapkan isi hati ini secara langsung, dengan cara inilah aku bisa mengungkapkan isi hatiku, dan aku berharap dengan tulisan inilah kamu tau bahwa aku pernah hidup dan menyayangimu. Setelah terpisah jarak sejauh 9305.52 kilometer selama beberapa waktu, akhirnya kamu kembali dengan segala kejutan. 

Kamu datang dengan sosok yang sempurna bagi laki-laki seperti diriku. kamu tumbuh menjadi wanita yang cantik juga baik hatinya. Aku pun bersyukur kamu bisa menjaga diri dengan baik di negeri seberang sana. Saat ini kamu berada tidak lebih dari radius 100 kilometer dari tempatku berada. Apa yang bisa kulakukan? Aku berusaha untuk menghormatimu dengan segala sesuatu yang ada bersamamu. Lalu apa yang kulakukan ketika dirimu ada didekatku? Aku berusaha untuk lebih mengenalimu dengan batasan-batasan tertentu, bercerita kepada sahabat tentang dirimu. 

Tak lupa terus mencari petunjuk apakah aku pantas untukmu saat ini ataupun nanti diwaktu yang tak aku ketahui kapan. "Dalam anganku", aku ingin dirimu menjadi sosok yang dapat menuntunku untuk selalu berbuat kebaikan, sebagai penyemangatku untuk selalu berbuat yang terbaik, menjadi wanita yang baik dan juga penyayang untuk suami dan anak-anakmu kelak nanti. Tak tahu juga siapa yang akan menjadi masa depanmu nanti. Namun aku berharap kamu dapat menjadi sosok bidadari di masa depan untuk keluargamu nanti, walaupun saat sekarang hal tersebut belum dapat terwujud. 

Anganku, anganmu, ya memang berbeda, namun apakah salah apabila aku menuliskan sesuatu yang menjadi angan-anganku untuk dirimu? Kacau, Ngaco, Ngelantur, Kejauhan Mikirnya, atau apapun itu, tak masalah orang berpikiran apa, ini adalah isi hatiku, semua yang kutuliskan disini adalah murni pemikiranku. Akupun tak akan melakukan sesuatu dengan cara yang tidak wajar untuk mewujudkan angan-anganku itu, namun apabila hal tersebut dapat terwujud, kenapa tidak? Semoga memang itu yang terbaik dan berasal dari sang pencipta, karena kita tak dapat bantah hal tersebut.

============>

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun