Seusai acara deklarasi Alumni UI dukung Jokowi di GBK (Gelora Bung Karno) kamipun berjalan menuju mall FX Sudirman. Ada yg memarkirkan mobilnya di sana, ada pula yg menunggu jemputan dan ada yg booking taksi online.
Sambil menunggu kami ngobrol di depan lobby mall.
Seorang kenalan baru, wanita paruh baya, yg juga pendukung Jokowi berkata bahwa kini 'silent majority' yang selama ini diam saja sudah mulai bersuara.
Ini akibat pertarungan pilpres sudah sangat tidak fair, ujaran kebencian, hate speech, fitnah, SARA, menggunakan agama untuk mendulang suara.
Semua itu sungguh merusak tatanan sosial masyarakat negeri tercinta ini. Masyarakat diadu domba. Bangsa-bangsa asing (Ibu itu menyebut nama 2 negara dengan inisial AS dan AS) menggelontorkan dana besar untuk menciptakan kekacauan dan mengadu domba masyarakat Indonesia. Sesama muslim diadu domba. Tetapi sangat disayangkan begitu mudahnya masyarakat kita diprovokasi.
Bangsa asing itu memang mengincar kekayaan alam yg dimiliki bangsa Indonesia. Demikian Ibu itu berkata dengan sesekali menyelipkan kata-kata asing bahasa Inggris.
Saya pun timpali bahwa sebenarnya kecurangan, kekejian, telah mulai dilakukan pada saat pilkada Jakarta. Memakai ayat agama, SARA, untuk mendulang suara demi untuk bisa berkuasa.
Namun, semua itu bisa terjadi adalah karena pada era Orde Baru sebagian besar Rakyat tidak berpendidikan memadai bahkan di pedesaan banyak yg masih buta huruf. Bidang pendidikan di negeri ini memang sangat terpuruk.
Itulah mengapa hingga detik sekarang ini masyarakat Indonesia masih sangat gampang dibodoh-bodohi, dipengaruhi, Â terutama dengan agama.
Ibu yg terlihat educated itupun menganggukkan kepala mendengar kata-kata saya tersebut. Kemudian, mobil jemputan pun tiba. Ibu itu pamit berjalan ke depan menghampiri mobil yg menjemput dan melambaikan tangannya kepada kami yg masih berdiri di lobby mall menanti jemputan.
Saya berharap deklarasi Alumni UI tadi yg dihadiri dan didukung pula oleh Alumni UGM, ITB, TRISAKTI, ITS Â dll. Serta pelbagai komunitas dan organisasi relawan pendukung Jokowi sungguh-sungguh adalah sinyal dari bangkitnya 'Silent Majority' yang selama ini diam tidak bersuara di publik.
Silent Majority bagai macan yg terusik dan terbangun dari tidurnya. Macan ini mulai menggeliat bangkit dan mengaum.
Semoga saja ini adalah babak lanjutan dari munculnya 'Satrio Piningit' yg dalam keyakinan Jawa artinya Rakyat yg secara bersama dan serentak telah tersadarkan dan tercerahkan bahwa sesuatu yg buruk dan jahat yg selama ini menjajah dan merusak bangsa ini harus segera dilawan dan diberantas. Sehingga ke depan bangsa ini bisa leluasa membangun dan memajukan negeri ini dengan segala kebaikan, kejujuran, integritas, kerja keras, yg berdasarkan Konstitusi, UUD 1945, Pancasila dan bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Semoga.
Andy Tirta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H