Mohon tunggu...
Andi TendriPadha
Andi TendriPadha Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Ekonomi Syariah|Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam|2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Harga BBM Naik, Mahasiswa Kendari Unjuk Rasa ke Kantor DPRD!

12 April 2022   19:19 Diperbarui: 12 April 2022   19:24 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejak 1 April 2022, Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax telah diresmikan langsung oleh PT Pertamina, yang harga sebelumnya sebesar Rp9.000-Rp9.400 per liter menjadi Rp12.500-Rp13.000 per liter. Kenaikan BBM tersebut meresahkan masyarakat dikalangan bawah dan juga mahasiswa sehingga tepat hari Senin, 11 April 2022 seluruh mahasiswa mengadakan seruan aksi ke depan kantor DPRD. Terkhusus Mahasiswa di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Ratusan massa dari berbagai kampus, salah satunya yaitu IAIN Kendari terlihat melakukan konvoi di sepanjang jalan. akibatnya, alur lalu lintas tidak teratur dan kemacetan di sekitaran Jl. M.T. Haryono. Unjuk rasa mahasiswa ini tidak luput juga dari dukungan masyarakat sekitar yang diberikan selama perjalanan menuju kantor DPRD Sultra. Adapun beberapa kelompok lainnya juga melakukan konsolidasi di tempat mereka masing-masing.

Penggelaran aksi unjuk rasa ini dengan tujuan untuk mengungkapkan aspirasi kepada wakil rakyat dengan beberapa perkara yang di serukan salah satunya yaitu mengenai kenaikan harga BBM. Adapun beberapa tuntutan lainnya berupa menolak adanya penundaan pemilu 2024, menolak kenaikan harga bahan pokok, serta usut tuntas mengenai pelanggaran HAM di Sultra.

Unjuk rasa yang digelarkan awalnya berjalan damai tanpa adanya pertikaian antara pihak massa dan juga pihak aparat kepolisian, hingga ada beberapa dari pihak massa yang mendapatkan provokasi melakukan perusakan fasilitas-fasilitas sekitar gedung DPRD terkhususnya pagar pembatas Taman Kota serta gedung kantor disekitaran hingga memaksa masuk kedalam gedung kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara. hal tersebut menyebabkan para pihak aparat kepolisian melakukan antisipasi dan juga mendorong para demonstrasi untuk mundur dengan cara meleparkan cairan gas air mata yang menyebabkan terjadinya ricuh hingga massa pun mundur untuk mengamankan dirinya masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun