Ketersediaan pangan di negara kita adalah hal yang tidak bisa dipisahkan, karena manusia sangat bergantung pada makanan. Jika ketersediaan pangan tidak terjaga, masyarakat akan menghadapi ancaman kelaparan. Pertanian modern dapat membantu mengatasi masalah ini dengan cepat; misalnya, lahan yang terbatas dapat menghasilkan produk dalam jumlah besar dalam waktu yang relatif singkat.
Generasi Z hidup di zaman teknologi, mereka lebih handal dalam pengoperasian berbagai macam agroteknologi dan inovasi yang disesuaikan dengan kebutuhan industry 5.0 bisa diterapkan di sektor ini.
Pemberdayaan generasi muda menjadi salah satu fokus utama dalam membangun swasembada pangan.Pemuda dianggap sebagai agen perubahan yang mampu membawa inovasi dan semangat baru ke sektor pertanian.
Teknologi modern menjadi elemen penting dalam modernisasi pertanian. Penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) dapat meningkatkan produktivitas lahan dan mempercepat proses produksi pangan secara signifikan.Modernisasi pertanian melalui teknologi seperti :Â
1.traktor otomatis.
2.Drone penyemprot pupuk.Â
3.Robotika dan otomatisasi.Â
4.Penggunaan big data dan analitik.
Penggunaan sistem irigasi pintar ,menjadi kunci peningkatan produksi menuju swasembada pangan.
Pertanian modern memungkinkan petani mengelola usaha tani lebih optimal, tanpa beban biaya tinggi atau ketergantungan pada metode tradisional.
Presiden RI Prabowo Subianto optimistis Indonesia akan mencapai swasembada pangan dalam 4 hingga 5 tahun ke depan. Prabowo menekankan bahwa Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia.
Pemerintah yakin bahwa transformasi dari metode tradisional ke teknologi modern menjadi langkah kunci dalam mengatasi berbagai tantangan di bidang pertanian.
pengembangan irigasi yang efesien,akses ke teknoloi pertanian modern,serta dukungan untuk meningkatkan produktivitas petani lokal menjadi kunci penting.Pemerintah harus memberikan perhatian lebih besar pada infrastuktur yang langsung mendukung proses produksi pangan,seperti penyediaan irigasi,jalan tani,gudang penyimpanan dan fasilitas pengolahan pangan.
Sayangnya pembangunan infrastuktur yang berlangsung masih sangat selama dekade terakhir tidak membantu ketahanan pangan naisonal.jalan tol dan bandara memang mempermudah mobilitas dan distribusi tetapi investasi besar ini belum berhasil mengatasi masalah mendasar disektor pertanian seperti akses teknologi,irigasi yang buruk,anak muda yang masih menganggap pertanian adalah pekerjaan yang kotor,dan kurangnya regenerasi.
Dampaknya,ketergantungan Indonesia pada impor pangan masih sangat tinggi.
Sehingga cita-cita swasembada pangan di Indonesia hanya menjadi janji tanpa ada realisasi yang terlihat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H