Selaku seorang yang berprofesi sebagai akuntan harus bisa beradaptasi dengan setiap keadaan agar dapat bisa menghadapi setiap masalah yang ada. Dikarenakan perkembangan teknologi yang sangat pesat di jaman digital ini memudahkan untuk mendapatkan informasi, khususnya untuk seorang akuntan. Seorang akuntan harus selalu bisa mengembangkan keterampilan, wawasan untuk diri sendiri atau untuk kelompoknya, mengajarkan tentang nilai dan etika di dalam profesi untuk berkontribusi dalam pekerjaannya, serta bisa bertahan di setiap tekanan dan pengaruh yang tidak baik yang berdampak untuk dirinya maupun organisasi. Etika adalah ilmu yang mengajarkan nilai norma sebagai pedoman apa yang dinilai baik dan apa yang dinilai tidak baik dalam suatu individu ataupun kelompok. Etika profesi adalah faktor yang akan mempengaruhi organisasi dalam pelaksanaan tugas suatu profesi yang bisa memberikan manfaat untuk pemberi kerja, contohnya seperti profesi seorang akuntan yang mempunyai manfaat yaitu untuk menyusun laporan keuangan guna pengambilan keputusan suatu perusahaan.
Setiap praktik bisnis dalam menjalankan perusahaan atau bisnisnya wajib mempunyai perilaku yang baik. Etika bisnis menjadi hal yang sangat bermanfaat karena sebagai standar berprilaku dan sebagai petunjuk untuk organisasi dalam mencapai tujuan. Setiap organisasi bisnis mempunyai tujuan utama yaitu untuk mencapai margin, setiap pelaksana bidang usaha harus bisa profesional dalam pekerjaannya. Di jaman ini, kompetisi antar perusahaan sangat ketat karena para pelaku bisnis mempunyai tujuan utama dalam menjalankan bisnisnya yaitu mencari keuntungan. Banyak pelaku bisnis yang melakukan segala cara untuk mencari keuntungan/laba tanpa memperhatikan benar atau salah, sehingga nama baik perusahaan yang dilandasi oleh etika bisnis sangat sulit ditiru. Untuk mencapai kesuksesan jangka panjang perusahaan dibutuhkan perilaku etika. Etika bisnis harus mempunyai prinsip-prinsip yang dijadikan pedoman perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dan harus mempunyai standar untuk mencegah adanya ketidakseimbangan dalam memperhitungkan etika moral sebagai operasi perusahaan maupun sebagai standar kerja.
Menurut Adam Smith, bisnis mempunyai fungsi melalui pasar perdagangan bebas akan mengakibatkan masyarakat yang sejahtera. Para pelaku bisnis berkompetisi dalam membuat barang dan jasa diperlukan oleh orang banyak dengan produksi yang lebih murah tetapi tetap dengan kualitas yang baik. Dengan kompetisi untuk meraih margin, maka akan berlangsung proses produksi barang dan jasa yang berkualitas. Tetapi, teori Adam Smith tidak semuanya sesuai dengan realita yang ada. Contohnya yang terjadi di Amerika Serikat, di mana negara tersebut secara tetap melaksanakan peraturan persaingan bebas dan mendorong proses bisnis perekonomian.
Dalam kenyataannya, banyak para pelaku bisnis yang melaporkan laporan keuangan nya secara berlebihan atau pemalsuan laporan keuangan di pasar modal dampaknya terhadap perekonomian menjadi buruk.
Kemudian contoh lain nya adalah kasus Ford Pinto, dimana Ford Pinto melakukan penekanan biaya untuk produksinya tanpa memikirkan kualitas produk dan keselamatan untuk konsumen nya. Hanya berorientasi margin demi mempertahankan laba dan bisa bersaing dengan pesaing nya.
- Contoh kasus suap yang pernah terjadi di Indonesia yaitu kasus yang menimpa perusahaan teknologi terkenal di Jerman, yaitu perusahaan Siemens AG. Kasus tersebut menjadi kasus besar global. Berawal sejak tahun 1990-an, Siemens menyuap pemerintah dan pegawai negeri di seluruh benua guna untuk melancarkan proses bisnisnya diluar negeri. Totalnya hinggan milyaran USD. Banyak warga yang terkena dampaknya di negara tempat Siemens berlangsung.
- Selanjutnya, kasus suap yang terjadi di Jakarta antara ketua Pengadilan Negeri (PN) dan seorang hakim. Seorang hakim menerima suap dengan jumlah ratusan juta rupiah dari ketua PN untuk mengetahui putusan perkara kasus korupsi yang sedang berlangsung.
Di Indonesia peran pemerintah lebih besar dibandingkan peran bisnis. Sebagian besar bisnis masih merupakan perusahaan keluarga dimana pemegang saham pengendali adalah pendiri perusahaan. Pemerintah memliliki peranan penting dalam berkembangnya dunia bisnis sehingga risiko dari hal tersebut adalah korupsi" (Sucipto,2015). (Ansari Yamamah:2009) Penyebab Korupsi adalah "Ketika perilaku materialistik dan konsumtif masyarakat serta sistem politik yang masih "mendewakan" materi maka dapat "memaksa" terjadinya permainan uang dan korupsi". Menurut teori Jack Bologne seperti dilansir dari aclc.kpk.go.id, ada empat faktor penyebab maraknya praktik korupsi sehingga terciptanya teori GONE. Empat faktor tersebut yakni keserakahan (Greedy), kesempatan (Opportunity), kebutuhan (Need), dan pengungkapan (Exposure). Penyebab korupsi yang paling utama ialah keserakahan dari masyarakat itu sendiri yang memiliki perilaku konsumtif sehingga rela melakukan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan hasratnya semata.
Korupsi sering terjadi melibatkan unsur pemerintahan dan perusahaan swasta. Kasus Surya Darmadi pemilik Duta Palma Group yang terjerat kasus korupsi alih fungsi lahan kawasan hutan di Riau sebesar 78T. Kasus ini juga menjerat eks Gubernur Riau Annas Maamun dan kawan-kawan yang ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan suap alih fungsi lahan pada September 2014. Pengadilan Tinggi DKI Jakarta menghukumnya 15 tahun penjara di tingkat banding yang diputuskan. Hukumannya juga termasuk membayar uang pengganti senilai Rp2,2 T dan uang kerugian perekonomian negara sebesar Rp39,7 T.
Etika tempat kerja sangat penting bagi keberhasilan organisasi dan para eksekutifnya. Melalui tata kelola perusahaan (Good Coorporate Government), diharapkan seluruh organ perusahaan mampu bertindak secara etika. Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) adalah struktur dan proses yang digunakan dan diterapkan Organ Perusahaanuntuk meningkatkan pencapaian sasaran hasil usaha dan mengoptimalkan nilai perusahaan bagi seluruh pemangku kepentingan, secara akuntabel dan berlandaskan peraturan perundangan serta nilai-nilai etika. Tanggung jawab sosial mengacu pada kewajiban etis dan moral bisnis untuk mengambil tindakan yang berdampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan. Hal ini berarti melampaui keuntungan semata dan mempertimbangkan dampak aktivitas bisnis yang lebih luas terhadap pemangku kepentingan, termasuk pelanggan, karyawan, pemasok, dan masyarakat luas.
Oleh kelompok 2 :
1. CHAERONIZA (231011900058)
2. DEA KURNIA ASIH (231011900010)
3. EKA ANDITA FITRIANNISA (231011900063)
4. SITTI KHADIJA (231011900006)
Mata kuliah Etika Profesi dan Tata Kelola Korporat
Dosen Mata Kuliah : Pak Suripto
Magister Akuntansi Universitas Pamulang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H