Seperti yang kita tau bahwa bangsa Indonesia memiliki berbagai aneka ragam latar belakang mulai dari agama, suku, golongan, budaya maupun pranata sosial yang membentuk sebuah identitas diri dan integritas sosial, dan dengan adanya kesamaan sikap karena orang menginginkan hidup Bersama dalam suatu komunitas yang teratur, yang dinamakan negara.
Dalam kenyataan, kepedulian masyarakat terhadap pengembangan Lembaga pendidikan usia dini sebagai dinamika budaya masyarakat tidak seterusnya berjalan mulus dan lancar. Berkaitan dengan pendidikan, masih banyak yang terjadi pada masyarakat, seperti adanya anggapan besar orang tua yang mempunyai pola piker bahwa pendidikan anak usia dini itu sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah, Yayasan dan pihak penyelenggara.
Oleh karena itu tidak sedikit orang tua yang menaruh harapan yang besar dan tinggi pada Lembaga sehingga membuat menuntut Lembaga itu untuk menuruti kehendaknya.
Masyarakat yang memiliki tingkat kepedulian tinggi terhadap pendidikan usia dini akan sangat antusias untuk membantu mengembangkan kualitas Lembaga pendidikan tersebut. Di masa yang akan dating peran sosial masyarakat akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian dan norma etik anak khususnya, maupun masyarakat pada umumnya.Â
Oleh karena itu, anggapan dan bagaimana kondisi masyarakat ataupun lingkungan itu sangat mempengaruhi sebuah karakter anak. Namun ada juga beberapa masyarakat yang beranggapan bahwa pendidikan usia dini tidaklah penting,Â
ada beberapa dari mereka berpikir bahwa sekolah untuk usia dini hanya diajari sesuatu hal yang bahkan orang tuapun mampu untuk mengajarinya seperti contohnya ; menulis, membaca, berhitung dan mewarnai. Padahal jika dilihat dari sisi orang tua pun tidak sedikit pula orang tua yang bekerja diluar rumah dan bertemu anak saat waktu istirahat.
Pemikiran utama pendidikan anak usia dini berasal dari Nabi Muhammad SAW. Beliau merupakan tokoh pendidikan yang menganjurkan untuk pendidikan dimulai sejak kecil. Sabda Rasulullah SAW menyebutkan :
Artinya; "Tuntutlah ilmu dari ayunan sampai ke liang lahat"
Sabda tersebut memberikan makna bahwa pendidikan itu penting dan tidak ada kata berhenti untuk belajar memperoleh ilmu. Pendidikan anak usia dini  yakni dimulai dari usia 0-6 tahun, karena pada masa itu anak mengalami golden age yang merupakan dimana masa -- masa itu anak mulai peka dan sensitive terhadap suatu rangsangan.Â
Oleh karena itu, kesempatan ini hendaknya dimanfaatkan sebaik -- baiknya untuk proses belajar anak. rasa ingin tahu pada usia ini berada pada posisi puncak dan tidak ada usia sesudahnya yang menyimpan rasa ingin tahu anak melebihi usia dini.Â
Masa ini juga termasuk masa yang tepat untuk meletakkan dasar -- dasar pengembangan kemampuan fisik, Bahasa, sosial -- emosional, kognitif, seni dan moral nilai -- nilai agama, sehingga upaya pengembangan seluruh potensi anak usia dini dapat tercapai secara optimal.