Tim program penguatan kapasitas organisasi kemahasiswaan (PPK Ormawa) HMPWK May Virida Fakultas Teknik (FT), Universitas Sebelas Maret (UNS) mengadakan kegiatan workshop ecoenzyme pada kampung binaan di Kelurahan Mojosongo. Kegiatan wokshop ecoenzime ini dilaksanakan di pelataran masjid Nurullah Mojosongo, Kelurahan Mojosongo pada tanggal 20 Agustus 2023 dengan diikuti oleh 60 peserta yang merupakan warga Mojosongo.
Kegiatan wokshop ini berfokus pada pemanfaatan sampah limbah padat dan cair dilingkungan sekitar tempat tinggal warga sebagai upaya mitigasi dari kampung iklim. Pelaksanaan kegiatan workshop ini menghadirkan Ibu Esther sebagai narasumber dalam workshop ecoenzyme yang merupakan PIC Eco Enzyme Nusantara Solo Raya.
Program workshop ini dilatar belakangi oleh banyaknya limbah rumah tangga yang menjadi isu lingkungan dan dianggap tidak memiliki nilai ekonomi yang dibuang disembarang tempat pada lingkungan sekitar tempat tinggal warga. Perilaku tersebut tentu dapat mengganggu Kesehatan lingkungan maupun pelestarian bumi karena penumpukan limbah organic dapat menimbulkan bau yang tidak sedap di lingkungan sekitar, mengurangi tingkat daur ulang plastic, serta memberi resiko terjadinya ledakan. Selain itu pembusukan limbah organic yang ditumpuk pada suatu tempat dapat menghasilkan gas metana yang berbahaya bagi mahluk hidup.
Menyikapi problema lingkungan tersebut tim PPK Ormawa HMPWK May Virida melalui kerja samanya dengan Eco Enzyme Nusantara Solo Raya merancang kegiatan workshop ecoenzyme dengan sasaran warga mojosongo sebagai salah satu sikap peduli lingkungan dan pemberdayaan masyarakat sebagai sumber daya manusia dalam pengolahan limbah rumah tangga. Yang mana diketahui bahwa pemanfaatan limbah rumah tangga dalam pembuatan ecoenzyme cocok diterapkan sebagai upaya dalam mengurangi jumlah sampah rumah tangga dengan jenis sampah organic.
Kegiatan workshop ecoenzyme dilakukan dengan memberikan pengarahan dan materi terkait pemanfaatan limbah rumahan di sekitar tempat tinggal warga untuk menjadi bahan tepat guna yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari - hari. Pemaparan materi yang dilakukan dengan pemberian stimulus berupa apa itu ecoenzyme, mengapa harus ekoenzyme, manfaat ecoenzyme, pengaplikasian ecoenzyme, serta hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan ecoenzyme melalui limbah rumah tangga. Kegiatan dilanjutkan dengan peracikan ecoenzyme oleh warga dengan didampingi ibu Esther selaku narasumber workshop ecoenzyme dan Tim PPK Ormawa HMPWK May Virida serta pada akhir sesi wokshop dilanjutkan dengan kegiatan tanya jawab seputar ecoenzyme dan contoh pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pelaksanaan workshop ini dapat berjalan dengan lancar, efektif dan memperoleh timbal balik positif oleh warga kelurahan Mojosongo. Seluruh peserta workshop ekoenzyme dapat aktif berpartisipasi dalam kegiatan workshop terutama dalam sesi meracik ecoenzymenya, Kegiatan pada sesi peracikan ecoenzyme dilakukan secara warga secara berkelompok dengan membentuk pembagian tugas dalam melanjutkan rutinitas penggolahan limbah hingga menjadi ecoenzyme yang dapat dimanfaatkan dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kegiatan Workshop ini dilaksanakan untuk memberikan inovasi pemanfaatan limbah limbah rumah tangga kepada warga masyarakat keluhan Mojosongo yang merupakan sasaran kampung binaan program PPK Ormawa HMPWK May Virida UNS agar memiliki keterampilan dalam penggolahan limbah rumahan yang dapat diolah menjadi ecoenzyme dan dapat diaplikasikan pemanfaatanya dalam kehidupan sehari - hari dan menciptakan kelurahan Mojosari menjadi kampung iklim nol limbah” ujar Shabrina Hasna selaku ketua Tim PPK Ormawa HMPWK May Virida.
Shabrina Hasna mengatakan, pengadaan workshop ecoenzyme ini bertujuan agar masyarakat lebih peduli pada lingkungan sekitarnya khususnya pada limbah rumahan baik padat maupun cair. Ia juga menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan agar warga masyarakat Mojosongo dapat mengaplikasian hasil pemanfaatan limbah menjadi ecoenzyme dalam kehidupan sehari - hari. Ecoenzyme dalam kehidupan sehari-hari dapat diaplikasikan sebagai bahan pembersih kompor dan area dapur, pencuci piring, pencuci pakaian, pembersih lantai, pembersih kamar mandi, pupuk organic, pembersih pestisida, herbiida, dan insektisida. Hand sainitizer, dan lain sebagainya. Pengaplikasian ecoenzyme pada beberapa penggunaan tersebut tentu menggunakan takaran yang sesuai. Hal ini lah yang kami tekankan pada masyarakat bahwa pemanfaatan pengolahan limbah rumah tangga dapat digunakan dan dimanfaatkan kembali menjadi bahan yang tepat guna.
Pembuatan ecoenzyme tidaklah sulit diterapakan dengan bahan – bahan yang dekat dengan lingkungan maupun masyarakat yang merupakan limbah rumah tangga berupa sampah organic seperti : makanan sisa, kulit buah dan sayuran. Pembuatannya juga cukup mudah hanya perlu memotong segala bentuk bahan dan kemudian ditempatkan pada wadah bersamaan dengan bahan – bahan pendukung lainnya terasuk air. Bahan tersebut kemudian difermentasi dalam kurun waktu 3 bulan untuk memperoleh ecoenzyme yang berkualitas dan ecoenzyme dapat digunakan. Sisa sampah organic yang digunakan dalam pembuatan ecoenzyme ini dapat dijadikan sebagai pupuk tanaman dengan kualitas yang sangat baik.
“Kami senang dengan adanya pengadaan workshop ecoenzyme ini setidaknya menambah wawasan kami dalam pengolahan dan pemanfaatan limbah yang seringkali menumpuk dan membusuk dan menimbulkan bau tidak sedap disekitar rumah. Kami juga mengetahui bahwa pengolaan limbah dapat didaur ulang dan dimanfaatkan menjadi beberapa bahan yang dapat digunakan sehari-hari. Hal ini tentu dapat menjadi alternatif solusi yang dapat kami gunakan apalagi bahan-bahan yang diperlukan bukanlah bahan yang sulit untuk ditemukan. Terimakasih untuk adik-adik dari HMPWK May Virida telah mengadakan workshop ini di tempat kami” ujar salah satu warga di Mojosongo.
Respon baik dan ikut berpartisipasi aktif warga masyarakat Mojosonggo dalam pelaksanaan kegiatan workshop ecoenzyme ini menjadi sorotan, Pasalnya keresahan masyarakat pada menumpuknya limbah dapat terbantu melalui wawasan dan keterampilan yang diperoleh pada pelaksanaan workshop ecoenzyme ini. Hal tersebut sesuai dengan tujuan utama kegiatan workshop ini yaitu untuk membekali masyarakat akat dalam melakukan pengolahan limbah rumah tangga sehingga tidak terjadi penumpukan lagi dan dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan daur ulang. Pemanfaatan limbah rumah tangga ini selain sebagai upaya dalam menjaga kesehatan masyarakat melalui lingkungan yang bersih dan nyaman, juga dapat membantu menekan perekonomian dan menambah pendapatan masyarakat dan yang paling utama yaitu masyarakat dapat membuat membuat ecoenzyme dalam skala rumahan
Melalui kegiatan workshop ini, warga masyarakat Kelurahan Mojosongo dapat mengetahui, memahami, serta memiliki keterampilan dalam memilah, memilih, dan mengolah sampah rumah tangga yang dapat dimanfaatkan sebagai dasar pemanfaatan ecoenzyme. Pengaplikasian ecoenzyme sebagai bahan tepat guna dapat dimanfaatkan masyarakat dan dapat mengkomersialkan hasil ecoenzyme itu sendiri untuk menambah pendapatan dan membantu perekonomian masyarakat Kelurahan Mojosongo.
Dengan adanya workshop ini diharapkan menjadi langkah awal yang baik dan nyata dalam dalam pemanfaatan limbah rumah tangga berupa sampah organic serta sebagai upaya menjaga kesehatan lingkungan dan merawat bumi, dengan adanya kegiatan workshop ini dapat mengenalkan bentuk pengolahan limbah yang terdapat pada lingkungan tempat tinggalnya. Sehingga diharapkan warga masyarakat Mojosongo dapat melakukan pengolahan limbah secara mandiri dalam pembuatan ecoenzyme dengan menggunakan limbah rumah tangga yang ada setelah mengikuti kegiatan workshop ecoenzyme ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H