Mohon tunggu...
Andi Suwito
Andi Suwito Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang yang selalu maju

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Petani Indonesia

23 September 2014   17:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:50 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanian Terpadu dan Sumber Daya Manusia Indonesia

 

Sebutan Indonesia sebagai negara agraris dan maritim saat ini semakin redup. Pernyataan itu tentunya sangat beralasan dengan maraknya impor produk-produk pertanian dan kelautan. Kalangan umum menganggap hal itu sebagai suatu hal yang biasa dan sudah bukan hal baru lagi.

Agraris dan maritim, identik dengan profesi pekerjaan sebagai petani dan nelayan. Suatu profesi yang seharusnya menjadi andalan bangsa Indonesia, melihat potensi alam (darat dan laut) yang melimpah. Kekayaan alam tersebut semakin lengkap dengan melimpahnya sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Namun justru disinilah letak masalahnya, SDM dengan kuantitas besar yang tidak didukung dengan kualitas yang baik tidak akan mampu mengelola kekayaan alam yang melimpah.

Secara logika, dari hasil pertanian saja, seharusnya Indonesia sudah mampu memenuhi kebutuhan pangan bangsanya. Banyaknya sektor yang terlibat dalam bidang pertanian di Indonesia menuntut adanya kerjasama dan koordinasi yang baik untuk mewujudkan satu tujuan, kedaulatan pangan. Hal inilah yang menjadi key point untuk membangun pertanian Indonesia.

          Pertanian terpadu yang tidak hanya hanya dalam lingkup teknis, namun juga mencakup aspek pendukung yang lain. Itu semua akan bisa dilakukan oleh SDM yang berkualitas baik secara profesi maupun moral.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun