Tujuan pendidikan nasional yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Menyikapi hal tersebut, dalam rangka pembangungan pendidikan nasional, pemerintah Indonesia telah memberlakukan undang-undang tentang sistem pendidikan nasional beserta berbagai aturan pelaksanaannya yang mencakup di dalamnya pelayanan bimbignan konseling. Artinya keberadaan bimbingan dan konseling dalam kerangka pendidikan merupakan salah satu bidang dalam proses pendidikan di samping bidang kurikulum dan pengajaran serta bidang administrasi dan supervisi (Mugiarso, 2009:15). Sebagai salah satu bidang dalam pelaksanaan proses pendidikan di sekolah, bimbingan dan konseling merupakan wujud sadar dari pemerintah untuk membantu mencapai tujuan dari pendidikan yaitu perkembangan kepribadian yang optimal dari setiap peserta didik sehingga menjadi pribadi yang utuh dan mandiri.
SMK sebagai pendidikan kejuruan harus menyiapkan peserta didik atau SDM yang memiliki kemampuan kerja sebagai tenaga kerja menengah sesuai dengan tuntutan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Berbagai upaya yang sudah dilakukan pemerintah salah satunya adalah bekerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dalam memfasilitasi peserta didik praktek kerja di lapangan, sehingga diharapkan peserta didik dapat memahami dan menguasai lebih dalam lapangan pekerjaannya nanti. Namun kenyataan di lapangan, pembekalan yang kurang maksimal dari guru memunculkan beberapa permasalahan yaitu kurangnya perencanaan karir peserta didik dalam menghadapi DUDI mengakibatkan peserta didik masih kurang memahami tentang jurusan yang diambil dan pekerjaan yang akan dipilih setelah lulus. Beberapa permasalahan lain yang muncul seperti peserta didik kurang disiplin, membolos saat praktik kerja dan sering mengeluh saat dimarahi pembimbing pada saat mengikuti prakerin. Apabila perilaku demikian tetap dibiarkan, maka dikhawatirkan menimbulkan kurangnya daya saing peserta didik menghadapi dunia usaha dan dunia industri (DUDI) pada saat lulus nanti.
Identifikasi isu yang ditemukan disekolah antara lain kurang optimalnya perencanaan karir peserta didik dalam menghadapi Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Peserta didik kurang memahami tentang jurusan yang diambil dan pekerjaan yang akan dipilih setelah lulus. Saat prakerin peserta didik kurang disiplin, membolos saat praktik kerja dan sering mengeluh saat dimarahi pembimbing. Dampak apabila isu tersebut tidak segera diselesaikan ialah 1) peserta didik masih akan kebingungan untuk memilih pekerjaan yang cocok dengan kemampuannya. 2) Peserta didik belum memiliki gambaran tentang karakteristik, persyaratan, kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam pekerjaan serta prospek pekerjaan untuk masa depan karirnya. Peran guru BK dalam melaksanakan pembekalan yang kurang maksimal memunculkan beberapa permasalahan yaitu peserta didik masih kurang memahami tentang jurusan yang diambil dan pekerjaan yang akan dipilih setelah lulus. Beberapa permasalahan lain yang muncul seperti peserta didik kurang disiplin, membolos saat praktik kerja dan sering mengeluh saat dimarahi pembimbing pada saat mengikuti prakerin. Lalu bagaimana upaya mengoptimalkan perencanaan karir peserta didik kelas XI dalam menghadapi Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) ?
- Menyusun instrumen minat karir (hasil adopsi dari Skala Minat Karir Holland)
- Mengkonsultasikan instrumen minat karir ke atasan dan mentor
- Mencetak dan menggandakan instrument minat karir
- Menyebarkan instrument minat karir kepada peserta didik
- Mengkonsultasikan hasil assessment minat karir
- Menyusun instrumen wawancara dan menentukan DUDI yang dituju
- Mengkonsultasikan instrumen dan pemilihan DUDI ke atasan dan mentor
- Melaksanakan wawancara dengan pihak DUDI
- Menyusun perangkat dan media layanan perencanaan karir peserta didik
- Menyusun rencana pembuatan maping perencanaan karir peserta didik
- Melaksanakan pembuatan maping perencanaan karir peserta didik
- Contoh mind mapping peserta didik
- Membuat surat pemberitahuan hasil maping perencanaan karir kepada orang tua memalui kegiatan sosialisasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H