Mohon tunggu...
Suhandi
Suhandi Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Tanjungpura

Belajar Nulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Covid-19 dan Masyarakat Desa Yang Terkena Dampaknya! Desa Piantus, Kalimantan Barat.

17 Mei 2020   11:51 Diperbarui: 19 Mei 2020   04:26 1130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Munculnya  wabah Covid-19 memang tidak serta merta membuat masyarakat desa kehilangan pekerjaannya. Karena adanya wabah sejatinya tidak terlalu berpengaruh terhadap aktivitas pekerjaan masyarakat Desa Piantus secara keseluruhan yang banyak bekerja pada sektor pertanian. Akan tetapi adanya wabah Covid-19 telah membuat menurunnya kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Hal tersebut tentu saja disebabkan karena harga komoditi hasil pertanian yang terbilang murah dan terjadi lonjakan harga pada beberapa barang kebutuhan sehingga mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat.

Kesulitan ekonomi yang dialami masyarakat Desa Piantus selama pandemi membuat masyarakat tidak bisa hanya bergantung pada sektor pertanian saja, sebagian masyarakat memilih untuk menjadi pengrajin bambu dan rotan sebagai tambahan pekerjaan yang bisa di andalkan untuk menopang kebutuhan ekonominya.

Pengrajin Rotan (sumber : halaman facebook
Pengrajin Rotan (sumber : halaman facebook "Kerajinan Rotan Piantus")

Menjadi pengrajin bambu dan rotan memang merupakan pekerjaan sampingan bagi sebagian masyarakat di Desa Piantus, bahkan ada yang menjadikannya pekerjaan utama. Kerajinaan yang dihasilkan dapat berupa Anyaman, Perabot tumah tangga, Lemari, Meja, Kursi dan banyak lainnya yang semua kerajinan tersebut terbuat dari bahan bambu dan rotan yang terdapat di Desa Piantus dan daerah lain di Kecamatan Sejangkung. 

Tentunya hasil kerajinan yang dibuat dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan ekonomi dengan menjualnya ke daerah lain di Kabupaten Sambas dan Kabupaten lainnya serta sebagian hasil kerajinan lainnya ada yang di jual ke Malaysia, namun pada saat pandemi Covid-19 ini penjualan hasil kerajinan ke negara tetangga harus dihentikan karena pembatasan kegiatan keluar negara oleh pemerintah.

Untuk mengatasi kesulitan kondisi perekonomian masyarakat desa di masa pandemi ini, beberapa bantuan pun telah diberikan baik bantuan dari pemerintah maupun  pihak swasta yang disalurkan melalui pemerintah Desa Piantus kepada masyarakat desa yang membutuhkan bantuan. 

Bantuan yang diberikan diantaranya adalah BLT-DD, PKH, BNPT, Sembako Murah dan bantuan dari hasil donasi oleh organisasi mahasiswa yang ada di Kabupaten Sambas. Untuk BLT-DD, Melalui MusDes  (Musyawarah Desa) pemerintah desa melakukan verifikasi terhadap warga miskin yang tidak terdata PKH , BNPT dan yang belum mendapat kartu pra kerja sebagai sasaran penerima BLT-DD. Masyarakat Desa Piantus yang mendapat BLT-DD berjumlah 29 KK. Bantuan BLT-DD yang diberikan berupa uang sebesar Rp 600.000/per satu KK, perbulan selama tiga bulan. Bantuan sosial yang juga disalurkan kepada masyarakat Desa Piantus adalah PKH dan BPNT. Bantuan PKH dan BPNT yang diberikan berupa Uang dan Sembako. Bantuan PKH dan BNPT di Desa Piantus disalurkan kepada masyarakat penerima bantuan yang berjumlah 140 KK. 

Bantuan lain yang diberikan yakni bantuan dari hasil donasi oleh organisasi mahasiswa yang ada di Kabupaten Sambas. Bantuan disalurkan kepada warga miskin yang membutuhkan berupa sembako yang diberikan kepada 10 warga desa piantus yang berhak menerima bantuan.

penyaluran BLT-DD di Desa Piantus (sumber : halaman facebook
penyaluran BLT-DD di Desa Piantus (sumber : halaman facebook "Info Desa Piantus")

Hingga beberapa bulan terjadinya pandemi memang belum ada kasus masyarakat Desa Piantus yang positif terjangkit Covid-19 atau bahkan menjadi korban meninggal. Ketika ada warga desa yang meninggal pada awal munculnya pandemi ini pun masyarakat desa tidak terlalu mengait-ngaitkan kematian tersebut disebabkan karena terinfeksi Covid-19. 

Reaksi masyarakat juga terlihat seperti biasanya dalam proses pemakaman warga yang meninggal tersebut karena memang telah diketahui warga desa yang meninggal adalah seorang yang sudah lanjut usia dan juga meninggal karena sakit yang sudah lama dialami. Jadi, belum terdapat kasus warga yang sakit atau meniggal karena Covid-19  di Desa Piantus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun