Mohon tunggu...
Andi Suryadi
Andi Suryadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Investment Alchemist

Bila tak ditemukan di sini, bisa mencari ke Kompas.id, The Jakarta Post, Detik.com, Geotimes.id, Jawa Pos.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Menavigasi Langkah Moneter BI

9 Juni 2023   08:15 Diperbarui: 11 Juni 2023   18:07 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Kekhawatiran lainnya adalah likuiditas konsumen. Menurut data CEIC, tabungan bruto nasional tumbuh lebih rendah menjadi 37,7% pada Desember 2022 atau rata-rata Maret 2010-Desember 2022 sebesar 34,8%. Selain itu, pada triwulan I tahun 2023, penghimpunan dana pihak ketiga mulai mengalami perlambatan. Hal ini tercermin dari saldo bersih tertimbang yang tumbuh 31,3% lebih rendah dari triwulan sebelumnya sebesar 82,1%.

Menavigasi Pesawat Ekonomi

Potret di atas adalah sistem peringatan dini. Meski pesawat ekonomi nasional memang terlihat cukup kuat mengarungi turbulensi ketidakpastian global, cuaca buruk juga semakin kuat. Selalu ada celah teoretis dan pragmatis dalam analisis kekuatannya.

Untuk mengambil kendali, otoritas moneter harus menyeimbangkan stabilitas keuangan dan memerangi inflasi. Pembuat kebijakan harus pragmatis dan menggunakan instrumen yang berbeda untuk mencapai tujuan yang pun berbeda. Otoritas moneter perlu mencermati dengan seksama masalah likuiditas di industri perbankan, baik yang secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh penutupan ke AS, serta potensi ancaman domestik yang dapat mengganggu ketahanan sistem keuangan nasional. Untuk memitigasi berbagai risiko domestik dan global, penguatan sinergi dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan merupakan suatu keharusan.

Selain itu, pencermatan data inflasi secara pragmatis merupakan suatu keniscayaan, terutama pada hari-hari besar keagamaan nasional yang akan datang. Inflasi impor sebagai konsekuensi kebijakan moneter dan pasokan agregat yang tidak memadai karena permintaan yang lebih tinggi selama liburan, dapat menyebabkan inflasi inti kembali meningkat.

Perlu ada bukti keberhasilan mempertahankan nilai tukar rupiah yang terdepresiasi di tengah penguatan dolar. Selain itu, penting untuk melindungi arus masuk modal di tengah mulainya aliran ke luar. Hingga Maret 2023, pasar keuangan domestik mencatat arus masuk bersih sebesar US$3,0 miliar, dan tanda aliran keluar pun mulai terlihat. Upaya bersama dengan pemerintah pusat dan daerah, serta pemangku kepentingan terkait harus ada di atas meja. Jika bukan teori moneter dengan menaikkan tingkat seluruh ekonomi untuk memperlambat inflasi, maka pasar harus mengetahui upaya pragmatis yang sedang berlangsung. Otoritas moneter harus menyampaikan pesan yang berhubungan baik dengan interpretasi pasar. Begitu gagal menemukan keterkaitannya, upaya menekan inflasi dan memitigasi risiko mengalami kesulitan besar, seperti di AS dan Eropa. Konsistensi dan kredibilitas tersebut tidak hanya untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan keuangan, tetapi juga untuk menjaga stabilitas rupiah yang terombang-ambing sejak tahun lalu.

Pekerjaan menjadi jauh lebih sulit dan baru-baru ini situasi ekonomi menjadi sangat sulit untuk dibaca. Ini menuntut fleksibilitas dan kelincahan bagi pembuat kebijakan. Tidak hanya mencegah tekanan dan mencegah kejatuhan, tetapi juga mengirimkan berbagai sinyal kuat tentang apa yang harus dilakukan. Kebijakan ekonomi perlu mengintegrasikan dan menyinergikan moneter dan fiskal. Pragmatisme diperlukan di bawah konsistensi kebijakan moneter, bukan hanya sikap retoris. Pesimisme bukanlah hal yang baik, tetapi terlalu percaya diri dapat menyebabkan alternatif yang mahal bagi bangsa ini. Untuk berdiri di atas tanah padat, konstruksi mesti memang disiapkan untuk tugas berat dan mengawasi retakan dari ruang kosong di bawah fundamental ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun