Saya sebagai simpatisan PDIP mengharapkan pasangan yang dapat meminimalisir isu-isu internal yang mengganggu stabilitas partai. Banyak yang berpendapat bahwa kombinasi Agustina Wilujeng dan Arnaz Andrarasmara atau Agustina Wilujeng dan Kadarlusman akan lebih ideal.Â
Keduanya dianggap memiliki rekam jejak yang baik dan mampu menjalin komunikasi yang harmonis dengan pengurus DPC PDIP Kota Semarang. Pasangan ini dinilai lebih kuat dalam menghadapi tantangan politik dan bisa membawa suara rakyat ke dalam agenda partai, sehingga mengurangi potensi keretakan internal.
Kekecewaan ini mencerminkan harapan yang tinggi dari simpatisan terhadap partai yang kami cintai. Kami sebenarnya menginginkan sosok pemimpin yang tidak hanya memiliki kapasitas untuk memimpin, tetapi juga memiliki integritas dan komitmen terhadap nilai-nilai partai. Dengan memilih calon yang bukan kader, kami merasa bahwa PDIP telah mengabaikan aspirasi dan keinginan basis massa yang selama ini mendukung perjuangan partai.
Dalam konteks ini, kekecewaan simpatisan PDIP bukan hanya sekadar tentang pilihan pasangan calon, tetapi juga tentang arah politik yang diambil oleh partai. Ketika partai tidak lagi mendengarkan suara dan harapan anggotanya, maka akan ada dampak yang lebih luas terhadap loyalitas dan dukungan yang diberikan.Â
Banyak simpatisan yang merasa bahwa pemilihan ini mencerminkan kurangnya perhatian terhadap dinamika internal dan aspirasi masyarakat.
Kendati demikian, meskipun rasa kecewa ini mendalam, simpatisan seperti saya masih memiliki harapan. Saya pribadi berharap, agar AWP dan Iswar Aminuddin dapat segera membuktikan diri dengan program-program yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat.
Selain itu, harapan untuk perbaikan internal partai juga tetap ada, agar PDIP dapat kembali menjadi partai yang solid dan mendengar suara dari bawah.
Agak sedikit sepakat dengan apa kata kawan saya, "Lha iyo, PDIP asline duwe calon hebat, potensi menang besar, malah dirusuhi terus. Bar saiki bingung dewe". Tapi pesan itu tetap saya balas, "Jane yo rak sreg, tapi kudu tegak lurus Ndes!".
Satyam Eva Jayate.(*)
Semarang, 29 Agustus 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H