Mohon tunggu...
Andi Solaiman
Andi Solaiman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pedagang

Wiraswasta

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Jane To Rak Sreg, tapi Kudu Tegak Lurus

29 Agustus 2024   23:20 Diperbarui: 30 Agustus 2024   10:45 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agustina Wilujeng dan Iswar Aminuddin saat mendaftarkan sebagai calon wali kota dan wakil wali kota ke kantor KPU Kota Semarang, Kamis (29/8/2024).

SEORANG kawan lama, temen kuliah dulu, yang kini berprofesi sebagai jurnalis di Semarang, pagi tadi mengirim chat WhatsApp: "Lha iyo, PDIP asline duwe calon hebat, potensi menang besar, malah dirusuhi terus. Bar saiki bingung dewe".

Tanpa harus dijabarkan, saya sangat tahu betul perasaannya, karena dia memiliki kedekatan personal dengan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita, yang juga kader PDIP.

Mbak Ita sebenarnya merupakan calon potensial untuk diusung kembali di Pilwakot Semarang. Saat ini, Mbak Ita masih menjabat sebagai Wali Kota Semarang dan dipandang memiliki kemampuan yang cukup untuk melanjutkan kepemimpinannya. Namun, situasi yang dihadapinya saat ini sangat rumit. Mbak Ita tersangkut dalam masalah hukum di KPK, terkait dugaan korupsi dan gratifikasi, yang menjadi batu sandungan besar bagi karir politiknya.

Satu hal yang menarik dari situasi ini adalah bagaimana internal partai, khususnya PDIP, sangat berpengaruh terhadap perjalanan politik Mbak Ita saat memimpin Kota Semarang. Banyak isu yang beredar bahwa ada peran-peran internal partai yang justru merusak dukungan terhadapnya. Dalam politik, konflik internal sering kali menjadi musuh terbesar bagi calon yang seharusnya diuntungkan oleh dukungan partai.

Akhirnya, PDIP menjatuhkan rekomendasi kepada pasangan Agustina Wilujeng Pramestuti-Iswar Aminuddin untuk diusung di Pilwakot Semarang 2024.

Jujur informasi ini juga sempat mengagetkan saya, mengingat Iswar Aminuddin bukanlah kader PDIP, tapi birokrat yang menjabat sebagai sekretaris daerah Kota Semarang.

Terlepas dari keluh kesah kawan saya itu, Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Semarang 2024 menghadirkan dinamika yang menarik, namun sekaligus mengecewakan bagi saya yang juga simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). 

Ketika harapan mengarah kepada pasangan Agustina Wilujeng Pramestuti (AWP) dan Arnaz Andrarasmara atau Agustina Wilujeng-Kadarlusman (Pilus) sebagai calon alternatif, kenyataan yang muncul justru berbeda. Dengan pengumuman bahwa AWP akan berpasangan dengan Iswar Aminuddin, kekecewaan mulai melanda hati saya juga, yang sudah sejak Pemilu 2009 jadi pendukung setia partai berlambang banteng moncong putih ini.

Iswar Aminuddin, yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kota Semarang, bukanlah kader PDIP. Posisi ini menimbulkan banyak pertanyaan, karena simpatisan merasa bahwa untuk maju sebagai calon wali kota, seharusnya diusung oleh kader yang memiliki pengalaman dan komitmen terhadap partai. 

Kekecewaan ini semakin dalam ketika mengingat bahwa Iswar juga dirumorkan ada kaitan dalam masalah hukum yang menimpa Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun