Oleh karena itu mengapa permasalahan komunikasi dalam organisasi tidak sepantasnya hanya dibiarkan atau dianggap hal kecil, dikarenakan semua kegiatan pastinya berawal dari komunikasi. Jika suatu organisasi menyepelehkan permasalah komunikasi, maka organisasi tersebut akan sulit atau bahkan tidak mampu mencapai tujuan bersama yang telah dibangun.
Jadi selain tugas masing-masing dalam organisasi tersebut yang menjadi tanggungjawab, tetapi tanggungjawab lain yang dipegang oleh semua anggota adalah ketertiban organisasi dalam mencapai tujuan bersama. Yang salah satunya dengan memegang teguh dan terus berusaha membangun komunikasi yang baik.
Komunikasi yang baik berawal dari rasa saling percaya antar anggota, tidak semestinya terdapat anggota di suatu organisasi yang merasa mampu menjalankan tanggungjawab divisinya hanya seorang diri, sehingga sulit menerima saran dari yang lain. Kesulitan dalam menerima masukan terjadi karena tidak adanya rasa saling percaya terhadap yang lain.
Apabila terdapat anggota yang sulit dalam mengutarakan pendapatnya dan mengonfirmasi kendala yang dialami, perlu inisiatif oleh anggota lainnya untuk menanyakan langsung kepada yang bersangkutan. Dengan sikap dan inisiatif seperti itu, dapat mengikis jarak antar anggota sehingga jalannya suatu organisasi dapat menjadi lebih baik. Dukungan sekitar juga mempengaruhi kinerja para anggota dalam organisasi tersebut, sehingga perlahan akan semakin menumbuhkan rasa bertanggungjawab yang besar.
Padahal komunikasi menjadi awalan untuk tiap kegiatan selanjutnya dalam berorganisasi. Apabila para anggota belum mampu menangani permasalah komunikasi, maka diperlukan adanya rapat untuk semua anggota untuk menyatukan berbagai keluh kesah pikiran juga pendapat dari berbagai sudut pandang dan mencari solusi yang terbaik dan menguntungkan tiap anggota.
Dari ulasan di atas, dalam organisasi selain adanya konflik komunikasi dikarenakan masih kurangnya rasa saling menghargai, saling percaya, dan kurangnya pergerakan saling mendukung antar anggota. Sikap lain yang masih kurang di suatu organisasi padahal menjadi hal penting adalah kepekaan.
Kepekaan yang dimaksudkan sadar akan situasi suatu kondisi yang dihadapi, mampu memperhatikan anggota yang lainnya, dan paham akan gerak gerik bagi mereka yang menemukan kendala namun masih memendamnya. Dengan beberapa atau hampir semua memiliki sikap kepekaan ini maka komunikasi yang baik atau hubungan akan terbangun karena dengan peka maka akan timbul inisiatif untuk mencari tahu ada apa dan mengapa serta mampu lebih berhati-hati di situasi tertentu.
Kepekaan tidak dapat diajarkan atau diberikan penanaman terhadap tiap individu. Menurut saya sendiri perasaan peka datangnya dari diri sendiri secara alami atau memang memiliki sifat yang lebih memperhatikan sekitar. Dikarenakan sikap peka ini timbul secara sadar ataupun tak sadar.
Namun, juga percuma jika terdapat anggota dengan perasaan peka yang tinggi jika dalam komunikasi masih kurang. Jika merasa ada yang pasif dalam suatu organisasi, hanya dibiarkan saja. Hal itu karena komunikasinya kurang baik dan perasaan takut atau malu dalam mendekati orang lain.
Memiliki kepekaan yang tinggi juga dapat menimbulkan masalah, seperti mudah tersinggung. Perasaan mudah tersinggung karena kepekaannya dapat memecah belah suatu divisi dan kembali lagi kepada konflik komunikasi yang masih kurang baik. Padahal beberapa permasalahan atau pendapat tidak dapat diterima secara mentah-mentah namun dikomunikasikan terlebih dahulu sehingga tidak terjadi kesalahpahaman antar anggota.
Contoh permasalahan besar yang dapat terjadi dikarenakan kurangnya komunikasi. Seperti antar bendahara dengan divisi dana, bisa saja dana yang ternyata dikumpulkan masih kurang oleh pihak divisi dana namun tidak diberitahukan kepada bendahara dan tidak adanya laporan secara transparant dari pihak bendahara ataupun dana. Sehingga apabila dana yang dikumpulkan masih kurang dan program kerja telah mendekati hari maka yang dirugikan para anggota organisasi tidak hanya dari divisi dana saja. Itu karena dana merupakan hal penting dalam menjalankan suatu program kerja.