Mohon tunggu...
Andi Siti Hadijah
Andi Siti Hadijah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Motto

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Stop Bullying

25 Maret 2021   04:25 Diperbarui: 25 Maret 2021   05:07 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

cermati kasus berikut :

Benjamin Carson (kandidat presiden Amerika Serikat), saat di Sekolah Dasar sering dihina oleh teman-teman kelasnya karena kulit hitam, hanya terlihat putih saat ia membuka mulutnya terlihat giginya berwarna putih kekuningkuningan. Karena sering mendapat penghinaan, Carson pernah melakukan percobaan pembunuhan terhadap teman yang menghinanya, namun tidak membawa korban. Peritiwa tersebut menjadi head line berita di seluruh benua Amerika, bermacam-macam spekulasi hingga memunculkan rasisme (konflik warga kulit hitan dan kulit putih), singkat cerita Carson tidak naik kelas, namun ibunya Sonya dan seorang gurunya dengan sabar membimbingnya, setelah peristiwa tersebut, ia menjalani proses pendidikan yang baik dan mencapai prestasi gemilang, akhirnya di usia 27 tahun Carson tercatat sebagai seorang dokter ahli bedah menjadi keahliannya dan berhasil untuk pertama kali memisahkan bayi kembar di bagian belakang.

berikan tanggapan terkait kasus tersebut, dan bagaimana mengkondisikan diri sebagai mahasiswa jika berada diposisi sebagai carson yang terus terusan di bully

Tanggapan Saya  terhadap kasus tersebut  :

Menurut saya apabila kita memiliki teman yang berbeda dengan kita  seharusnya tidak ada ejekkan atau yang harus di bully . dikarenakan allah memang sudah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya. Apalagi manusia di mata Allah merupakan makhluk yang sempurna dari yang lain, dan juga keinginan Carson untuk membunuh teman yang membully nya bukan lah sepenuh nya salah Carson walaupun tindakan yang dilakukan oleh nya adalah kriminalitas. Tekanan akibat kasus pembully an yang dihadapi oleh Carson berujung kepada kebencian yang memicu dendam dan mendorong nya untuk melakukan kasus tersebut.Sebagai seorang mahasiswa, tentu nya harus lebih bisa berfikir jernih dan lebih rasional. Mencoba menyampaikan rasa tertekan nya dan mencoba berdiskusi dengan si pembully adalah langkah terbaik yang bisa ditempuh. Meyakin kan bahwa setiap manusia tercipta dengan HAM nya masing - masing , tidak memandang dari ras mana dia dilahirkan. Apabila si pembully menolak dan terus melakukan upaya pembully an, mencari teman atau curhat sebagai dengan menyembunyikan identitas di platform sosial media mungkin adalah cara terbaik untuk lepas dari tekanan mental ,  Dan tentunya apa yang kita lihat sekarang dimasa ini  belum tentu buruk di masa depan dikarenakan kita tidak tau akan nasib seseorang  kedepannya. sama halnya dengan carson yang mana dia akhirnya menjadi  dokter ahli bedah. 

 Tentunya tak lupa untuk memperbaiki diri dan tentunya kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan sesuai agama yang dianut , agar emosi- emosi negatif dapat diredam dengan baik untuk mengantisipasi hal- hal  yang tidak diinginkan . 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun