“Lima Garis Kendali” digunakan sebagai kontrol spasial, yang mengoptimalkan struktur lahan dan mengatur tata ruang untuk mengoptimalkan struktur penggunaan lahan dan tata ruang utama di kota.
Contoh satu peta pola penataan ruang:
Dalam Perencanaan Komprehensif pertama-tama perlu mengumpulkan dan mengatur data perencanaan serta membandingkan pola perbedaan perencanaan melalui hubungan teknis dan koordinasi departemen untuk menguji coba integrasi multi-perencanaan.
Mekanisme dan platform kontrol spasial harus ditetapkan dialam penerapan "Lima Garis Kendali". Hambatan utama terhadap penyusunan perencanaan yang komprehensif adalah mencapai koordinasi departemen dan hubungan "multi perencanaan".
Pembentukan sistem perencanaan tata ruang di bawah perencanaan yang komprehensif membantu departemen untuk merencanakan bersama-sama pembangunan secara keseluruhan dan menegaskan kembali posisi mereka dalam perencanaan, sehingga meningkatkan hubungan dalam sistem "multi-perencanaan", menghindari terpisahnya dari perencanaan komprehensif, dan melaksanakan manajemen perencanaan secara keseluruhan. Dan...sepertinya Indonesia harus belajar dari reformasi sistem penataan ruang Kota Yulin (*ASP, 2021).
REFERENSI
Xiao-jun, W., Jian-yun, Z., Shamsuddin, S. et al. Potential impact of climate change on future water demand in Yulin city, Northwest China. Mitig Adapt Strateg Glob Change 20, 1–19 (2015).
Zhou, X., Lu, X., Lian, H., Chen, Y., & Wu, Y. (2017). Construction of a Spatial Planning system at city-level: Case study of “integration of multi-planning” in Yulin City, China. Habitat International, 65, 32–48. doi:10.1016/j.habitatint.2017.04.015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H