Mohon tunggu...
Andi Setyo Pambudi
Andi Setyo Pambudi Mohon Tunggu... Penulis - Pemerhati sumberdaya air, lingkungan, kehutanan dan pembangunan daerah

Perencana Pembangunan (Development Planner)

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Tersihir Pesona Mangrove Pasir Mendit

2 April 2020   22:43 Diperbarui: 5 April 2020   10:54 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan hanya slogan-slogan saja yang berkampanye untuk melestarikan Mangrove, tapi mulailah membangun kesadaran diri masing-masing untuk mau dan bisa melestarikannya. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi

Membicarakan mangrove adalah tentang sebuah pesona. Pertemuan laut dan sungai, air garam dan air tawar adalah kombinasi manis dari dua dunia yang mendorong para peneliti untuk datang. 

Mangrove menghadirkan keragaman jenis tumbuhan yang amat khas dan berpadu dengan fauna unik yang memancing keingintahuan para pecinta keindahan.

Bentuk daun, jenis akar, serta jenis binatang di sana amat khas. Peran dan fungsi ganda mangrove sebagai penahan abrasi dan penyedia nutrisi bagi biota laut adalah alasan bagi manusia untuk tetap bersyukur kepada Tuhan dengan ciptaan-Nya ini. Semua itu memberikan inspirasi bagi saya.

Beberapa jenis bakau yang tumbuh di kawasan ini antara lain Avicennia alba, Bruguiera cylindrica, Rhizophora mucronata dan lain-lain. Berwisata ke hutan mangrove Pasir Mendit adalah aktivitas yang sangat menyenangkan. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Beberapa jenis bakau yang tumbuh di kawasan ini antara lain Avicennia alba, Bruguiera cylindrica, Rhizophora mucronata dan lain-lain. Berwisata ke hutan mangrove Pasir Mendit adalah aktivitas yang sangat menyenangkan. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Salah satu pesona mangrove yang dapat memikat saya adalah kawasan ekosistem mangrove Pasir Mendit. Kawasan Mangrove Pasir Mendit merupakan kawasan konservasi bakau yang terletak di Dusun Pasir Mendit, Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo dan berbatasan dengan Kabupaten Purworejo. 

Kawasan ini dapat saya katakan sebagai kawasan bakau terbaik dan terluas di Provinsi DI Yogyakarta yang menjalankan kegiatan perhutanan sosial.

Sebagaimana diketahui bahwa pantai merupakan pemandangan yang mempesona bagi banyak orang. Kawasan ini ditumbuhi jenis tumbuhan semak belukar, yang disebut sebagai hutan mangrove. Hutan mangrove ini mempunyai peran yang sangat penting bagi manusia dan hewan didalamnya atau disekitarnya. Salah satu yang menarik saya adalah Kawasan mangrove Pasir Mendit di Kabupaten Kulonprogo. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Sebagaimana diketahui bahwa pantai merupakan pemandangan yang mempesona bagi banyak orang. Kawasan ini ditumbuhi jenis tumbuhan semak belukar, yang disebut sebagai hutan mangrove. Hutan mangrove ini mempunyai peran yang sangat penting bagi manusia dan hewan didalamnya atau disekitarnya. Salah satu yang menarik saya adalah Kawasan mangrove Pasir Mendit di Kabupaten Kulonprogo. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Beberapa jenis bakau yang tumbuh di kawasan ini antara lain Avicennia alba, Bruguiera cylindrica, Rhizophora mucronata dan lain-lain. Selain mangrove/bakau, di kawasan ini juga ada sejumlah tambak udang yang dikelola warga setempat, dan berbatasan langsung dengan Pantai Pasir Kadilangu dan Pantai Congot. 

Kedua pantai ini langsung berbatasan dengan Laut Selatan yang berombak ganas dan bukan pantai yang bisa dipakai untuk berenang atau bermain air.

Berbincang dengan pengelola kawasan ini, yaitu kelompok Wana Tirta dan Yayasan DAMAR membuat saya semakin tertarik untuk tahu lebih dalam tentang mangrove Pasir Mendit. 

Pada awalnya, pendirian kawasan ini benar-benar mandiri, artinya tidak ada dukungan finansial yang memadai hingga pada tahun 2009 terbentuk Lembaga Pelestari Mangrove dan Pesisir Pantai "Wana Tirta". 

Lembaga ini lahir dari keprihatinan terhadap kondisi lingkungan alam pesisir khususnya mangrove, dimana banyak tanaman mangrove yang rusak, tidak terawat, dan mati. 

Faktor utama penyebab kegagalan adalah kesalahan penggunaan lahan, kegagalan tanam karena banyaknya ternak masyarakat di sekitar kawasan, hama, dan cuaca. 

Melihat hal ini, kelompok Wana Tirta dengan didampingi oleh Yayasan DAMAR mulai melakukan kegiatan untuk memperbaikinya. Kegiatan yang telah dilakukan antara lain : (1) Penanaman dan penyulaman serta perawatan tanaman mangrove; (2) Bekerja sama dalam penanaman mangrove dengan berbagai lembaga pemerintah dan non pemerintah; (3) Penyelamatan dan penangkaran penyu di pantai pasir mendit; (4) Pengembangan ekowisata edukasi (Ecoedutourism) hutan mangrove; dan (5) Kerja sama edukasi dan penelitian mangrove dengan berbagai kalangan.

Berbincang dengan pengelola kawasan ini, yaitu kelompok Wana Tirta dan Yayasan DAMAR membuat saya semakin tertarik untuk tahu lebih dalam tentang mangrove Pasir Mendit. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Berbincang dengan pengelola kawasan ini, yaitu kelompok Wana Tirta dan Yayasan DAMAR membuat saya semakin tertarik untuk tahu lebih dalam tentang mangrove Pasir Mendit. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Perlahan-lahan usaha di bidang konservasi bakau ini mendapat perhatian dari berbagai kalangan (pemerintah daerah, LSM, komunitas, BUMN, instansi swasta serta akademisi). 

Salah satu LSM yang mendukung kegiatan usaha konservasi ini adalah Yayasan DAMAR yang membantu dalam penyediaan bibit dalam aksi tanam bakau. 

Yayasan tersebut juga membantu dalam hal legalitas dan edukasi bakau kepada masyarakat. Beberapa perusahaan juga turut andil dalam mendukung kegiatan konservasi bakau ini diantaranya BRI, Kompas dan Jogjatronik. 

Dana CSR dari perusahaan tersebut diberikan dalam bentuk tunai dan berupa bibit bakau. Penggunaan dana CSR juga digunakan untuk pembangunan sarana prasarana/fasilitas di dalam maupun sekitar kawasan, seperti tempat parkir dan jembatan penyeberangan yang terbuat dari bambu.

Jembatan Mangrove Wana Tirta, Pasir Mendit, Kabupaten Kulonprogo. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Jembatan Mangrove Wana Tirta, Pasir Mendit, Kabupaten Kulonprogo. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Bagi saya, pesona paling menarik dari kawasan mangrove Pasir Mendit adalah proses perubahannya dari area yang rusak, namun apapun bisa terjadi jika ada tekad dan kerja keras.

Kawasan yang awalnya berubah hanya untuk kepentingan konservasi bakau untuk mencegah abrasi air laut pada tahun 90-an, saat ini sudah dijadikan sebagai destinasi yang didesain sangat bagus. 

Tatanan yang dinikmati sekarang adalah sebagai bentuk ide yang dituangkan untuk menciptakan hutan bakau yang bisa dijadikan edukasi. 

Tentu saja, selain untuk melihat keagungan Tuhan ada juga kegunaan lain yaitu sebagai sarana untuk pembelajaran bagi masyarakat yang butuh pengetahuan mengenai lingkungan.

Jembatan Mangrove Wana Tirta ini adalah salah satu yang paling sering dijadikan obyek foto pengunjung. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Jembatan Mangrove Wana Tirta ini adalah salah satu yang paling sering dijadikan obyek foto pengunjung. Sumber: Dok. Pribadi Andi Setyo Pambudi
Kini, kawasan ini melengkapi diri dengan beberapa jembatan yang disediakan bagi pengunjung untuk menyeberangi kawasan hutan dan semuanya terbuat dari kayu. 

Tidak ada perahu/sampan yang bisa disewa berkeliling mangrove seperti layaknya hutan mangrove di Jakarta. Tidak ada pula wahana permainan untuk anak-anak. 

Kawasan mangrove Pasir Mendit memang hanya untuk refreshing sambil menikmati hijaunya tanaman bakau. Maka tak heran jika saya lebih banyak menjumpai area spot foto/selfie terutama bagi para muda-mudi.

Berwisata ke hutan mangrove Pasir Mendit adalah aktivitas yang sangat menyenangkan, terlebih lagi jika kita pergi bersama keluarga, sanak saudara, kerabat, ataupun kekasih. 

Di sini kita dapat menikmati keindahan alam yang asri, ilmu yang bermanfaat tentang tekad dan perjuangan serta meningkatkan rasa syukur tentang ciptaan Tuhan. Sungguh tidak ada yang sia-sia.

Ah, sepertinya saya benar-benar telah tersihir oleh pesonanya ***(ASP, 2020)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun