Ketika kita memandang sekitar dengan positif dan penuh baik sangka, bahagia akan otomatis kita dapatkan. Setting-lah diri sendiri  untuk semangat dan menunjukkan rasa bahagia.Â
Hal ini dianggap mampu meningkatkan produktivitas dan membuat kita lebih sukses. Menjalani hidup dengan optimistis mengantarkan pada kemudahan mencapai tujuan yang ingin diraih.
Mengurangi menyimak berita, apalagi menganalisisnya dalam-dalam
Derasnya informasi berita di media tentang Covid-19 terkadang membuat kita merasa khawatir dan cemas. Sebenarnya, WHO sendiri menganjurkan masyarakat untuk mengurangi paparan berita terkait virus ini.Â
Sebisa mungkin kita batasi pencarian informasi perkembangan Covid-19, maksimal 1-2 kali saja cukup, jangan terlalu banyak, karena akan semakin membuat gelisah.Â
Jika perlu suara whatsapp kita disetting mute saja. Hal ini wajar, karena bisa jadi berita itu hoax dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Carilah info dari sumber yang kredibel seperti langsung dari WHO atau Kementerian Kesehatan, agar tidak termakan hoax.
Jaga silaturahmi dan komunikasi dengan orang terdekat
Menjalankan anjuran pemerintah untuk isolasi diri bukan berarti melarang komunikasi dengan memanfaatkan teknologi. Bagi yang bekerja, kita tetap bisa menggunakan video conference untuk mengaplikasikan anjuran "work from home".Â
Kecanggihan teknologi memudahkan kita melakukan itu semua. Produktif masih bisa diraih, kebosanan juga bisa dihilangkan. Sebagai makhluk sosial kita tidak dapat hidup tanpa orang lain.Â
Oleh karena itu, usahakan untuk tetap kontak dengan orang di sekitar melalui telepon dan platform media sosial. Jika masih bosan juga, kita dapat berjalan keluar rumah namun tetap mempertahankan jarak 1-2 meter dari yang lain. Berbagi pikiran dan bersosialisasi tetap dengan suasana positif memberikan dukungan bagi orang lain dan juga kesehatan mental kita.
Berbagi info yang positif dan saling menyemangati