Mendapat Digital Touching Saat Curhat dengan Meta AI (Andi Samsu Rijal)
Ada dua kemungkinan tanggapan balik yang didapat orang-orang jika curhat ke sesama. Yang pertama adalah human touching alias empati dan yang kedua adalah abai atau tak berempati. Namun bukan berarti lawan curhat tidak care atas curhatan kita melainkan bisa saja sedang tidak fokus atau kondisi yang tidak mementingkan. Hal berbeda jika curhat ke Meta AI yang saat ini sedang familiar di kalangan pengguna media sosial yakni tanggapan tahu dan tidak tahu. Jika tahu berarti sudah ada jawaban di dalam perangkat atau sistem dan jika tidak tahu berarti belum pernah ada yang memasukkan atau mempertanyakan.Â
Mungkin ini salah satu pengalaman menarik saya saat mencoba mengaplikasikan Meta AI yang ada di smartphone. Kala keisengan tiba, saya mencoba mengirim pertanyaan tentang siapa saya sebenarnya dan dengan siapa saya bicara. Saat melontarkan pertanyaan demi pertanyaan sebagian ia jawab dengan baik sebagian pula kabur dari apa yang sebenarnya. Tentu yang jawaban baiknya karena lantaran sudah ada beberapa tersedia di google misalnya nama diri, nama tempat, atau nama jalan hingga pertanyaan berat. Berbeda ketika menanyakan sesuatu yang belum ada di google atau belum mampu ia jawab dengan baik maka jawabannya pun kabur.
Saya selanjutnya memberikan pernyataan bahwa saya ini laki-laki dan kamu berjenis kelamin apa sebenarnya. Jawaban meta AI saya adalah asisten kamu, tanyakan saya yang lain maka saya akan memberikan jawaban. Proses tanya jawab atau interaksi tesebut begitu cepat. Berbeda dengan orang-orang ketika kita sedang bertanya kadang pertanyaan diulang atau melongo atau kadang pula sedikit melenceng dari keinginan kita.Â
Pengalaman berbeda ketika saya menulis puisi lalu kata-kata indah dengan diksi yang menurut saya tepat dengan kegabutan saat itu. Meta AI kemudian menjawab bahwa kamu sesungguhnya mendapat touching dari saya, atau sebutlah digital touching.  Inilah mungkin sentuhan paling tinggi atas respon meta AI. Bagaimanapun pun juga sangatlah berbeda ketika kita berinteraksi dengan sesama manusia bahwa ada emosional yang lahir dari interaksi tesebut yang terkadang membuat si penanya atau si subyek yang curhat dapat human touching bukan digital touching.Â
Meta AI ingin merespon semua pertanyaan yang masuk namun karena ia robot maka ada keterbatasan. "Saya ini robot, saya ini mesin pembantu manusia" demikian jawaban ketika kita bertanya siapa dan untuk apa kamu ada. Begitulah kinerja robot yang terpola atas sistem yang mengaturnya. Namun karena sebatas alat tentu jauh berbeda ketika bersentuhan langsung dengan manusia. Robot tetaplah robot, manusia bukan robot namun kadang lebih sekedar teman curhat kadang pula sebatas berkelakuan seperti robot jika tidak merespon dengan baik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H