ingatanmu tentang sore itu,Â
begitu menakar pikirankuÂ
lalu menjelma akar hirukÂ
masa lalu kita
Ingatanmu yang tajam itu
selalu menyayangi rencanaÂ
rencana hari ini dan esokÂ
Aku tak mengelakÂ
itu pula cambukku kelakÂ
mengikatku erat
atas untaian di depan para saksi
atas nama Tuhan pun aku berkataÂ
kau mengiyakannya,
 jempol mu mengirim tandaÂ
jari manismu, terikat makna
itu pula jadi praharaÂ
ingatan-ingatan mendua
di sana di masaÂ
sebelum atau sesudahÂ
rencana lebuh bermaknaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!