Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti Bahasa dan Budaya

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Merantau

15 April 2024   09:38 Diperbarui: 15 April 2024   09:40 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Para perantau Belanga terlihat bahagia setelah pulang kampung. Setiap lebaran idul Fitri memang sudah jadi tradisi bagi para perantau. Entah yang bekerja tiga hingga lima tahun atau pun yang sudah puluhan tahun lamanya. Mereka yang tinggal lama di rantau tentu senasib dengan Pandu. 

Para panitia Idul Fitri Belanga, tiap tahun menyiapkan tenda di jalanan. Seakan diperuntukkan bagi para perantau yang ingin berlebaran bersama keluarga. 

Di sudut kiri jalanan terlihat Pandu memantau para perantau. Entah siapa yang datang dari negara mana atau dengan nasib apa. Seakan ia menunggu kisah yang sama atau lebih atas apa yang dialaminya. Sebuah keberuntungan jika hanya pernah dipenjara setahun atau dua tahun. Kasus narkoba atau sebagai orang yang dijadikan perantara pengiriman narkoba jalur Parepare -Tawau

Setiap tahun, di usia yang senja itu, Pandu hanya memandu para jamaah rantau yang ingin melakukan penobatan dan pengobatan. Segala macam pengetahuan tambahan yang mumpuni dimiliki pandu setelah dua puluh tahun lamanya ia di rantau. Entah ia menikmati atau mengalami penderitaan, ia hanya menunggu orang-orang untuk bertobat dan bertobat atas penyakit HIV AIDS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun