Merantaulah jika layar sudah terkembang pantang surut pulang sebelum ada untuk di kenang. Pulanglah, jangan malu jika tak berdaya di sana, Â di sini adalah sekolah ibu kandung Belanga. Pulanglah, jangan malu jika kau bermasalah, di sini adalah rumah bagi siapa saja keluarga orang-orang Belanga. Begitu yang selalu terkenang bagi perantau setelah melewati jalur pemisah Belanga, baik di darat maupun di lautan.
"Setiap Idul Fitri selalu ada jalan untuk pulang ke Belanga. Untuk menemui kenangan yang tercipta atau diberi kenangan dari orang-orang Belanga. Tarima Kasih. " Ucapku pada sebuah surat yang belum sempat mereka baca.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!