Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti Bahasa dan Budaya

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta dan Lisa

13 April 2024   22:06 Diperbarui: 13 April 2024   22:07 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sepulang dari sekolah Cinta ke pekuburan. Ia berangkat sendirian kali ini. Meski Lisa menguntit dari belakang sebab pesan ibunya kau tidak boleh meninggalkan Cinta sendirian dan lebih lama. Bisa-bisa ia bunuh diri nantinya. 

Nampak Cinta menangis di atas pusara itu. Bahkan di papan nama pusara itu tertulis Becce alias mama Cinta. Memang simbol itu ia lekatkan kepada anaknya. Pada dasarnya ia meninggalkan wasiat, entah di mana wasiat itu. Sebab para mantan ibunya tentu menyembunyikan segala sesuatunya sebab mereka takut dicibir oleh istri sah mereka masing-masing. 

"Ibu! Siapa gerangan ayahku ibu? Ibunya Lisa merawat aku dengan baik ibu. Ibu! Tante itu sudah menghadap ke pemerintah setempat ia akan memasukkan namaku di KK beliau tapi kelahiranku tidak sesuai dengan usia pernikahannya Tante dengan om bapak Lisa. Ibu aku tunggu ibu dalam mimpiku sebentar. Datang yah Ibu! Aku rindu ibu!"

Tak lama berselang Lisa datang membawa rombongan untuk memapah Cinta. Entah apa yang terjadi. Ia belum sadarkan diri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun