Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Dosen/ Writer

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Oleh-oleh Enrekang yang Khas dan Paling Diminati Wisatawan

31 Desember 2023   09:39 Diperbarui: 31 Desember 2023   14:17 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh-Oleh Enrekang Yang Khas dan Paling Diburu Wisatawan (Andi Samsu Rijal)

Enrekang dijuluki sebagai Massengrengpulu atau daerah meminggir gunung/ pinggir gunung. Enrekang dari segi bahasa berasal dari kata Ende (naik, menanjak) kemudian familiar dengan sapaan Endekang. Suku asli masyarakat Enrekang yakni Suku Duri, meski beberapa daerah berbatasan dengan daerah lain seperti Bugis, Toraja, Luwu (TAE), sehingga suku-suku lain dipengaruhi oleh suku yang bertalian. Daerah ini berada di bagian utara Kota Makassar dengan jarak tempuh kendaraan roda empat dan roda dua berkisar enam jam.

Arti lain dari kata ENREKANG merupakan pegunungan yang mendekati kepastian. Banyak pula anekdot yang mengatakan bahwa di Enrekang memiliki banyak puncak gunung, sehingga ke daerah Enrekang pasti menanjak atau daerah pegunungan. Di setiap puncak yang didaki selalu rasanya belum tiba meski pada puncak yang sesungguhnya atau masih berada pada puncak bayangan. Selanjutnya bahwa Enrekang juga sangat identik dengan Gunung Nona, gunung yang indah yang berada di pinggir jalan di Kabupaten Enrekang Tersebut.

Melihat dari terma-terma yang melekat pada daerah tersebut sehingga masyarakat di daerah Enrekang memiliki karakteristik makanan yang sesuai dengan kondisi geografisnya. Selain itu juga bahwa makanan atau sumber penganan yang ada di Enrekang tentunya diambil dari sari patih tanah dengan geografis pegunungan. Sehingga penganan di Enrekang dikenal dengan sehat dan bersih serta alami.

Olehnya itu tidak salah jika di daerah tersebut memiliki karakteristik kuliner yang sangat khas dan jarang ditemukan di daerah lain. Kulinernya pun kebanyakan diolah secara tradisional dan dengan cara unik. 

Sebut misalnya Dangke. Dangke hanya ditemukan di Enrekang. Masyarakat di sana menyebutnya sebagai susu atau keju. Sebab ia diambil dari perahan susu sapi atau kerbau lalu dimasak hingga mendidih. Dalam proses pembuatannya pula harus ekstra hati-hati untuk mendapatkan ekstrak susu. Salah satunya tidak boleh meluap dan saat mendidih harus diberi getah pepaya.

Dangke ini seperti tekstur tahu. Dangke setelah diekstrak dan dibungkus dengan daun pisang maka siap disajikan baik dikukus, ditumis, digoreng maupun dibakar. Makanan dengan tinggi protein ini menjadi salah satu makanan tradisional serta sangat diburu wisatawan yang berkunjung ke Enrekang tersebut.

Dari karakteristik wilayahnya yang berkontur disertai bebukitan dan pegunungan yang indah tentu banyak wisatawan yang sering berkunjung ke sana. Apalagi di sana banyak puncak gunung, kurang lebih 12 puncak gunung tertinggi dengan tinggi rata-rata 3000 MDPL. Sehingga tidak heran jika salah satu gunung di sana disebut sebagai gunung tertinggi Sulawesi atau atap Sulawesi. Bahkan menurut mitos, diyakini bahwa di gunung tersebut pernah berlabuh kapal Nabi Nuh. Terlihat dari batu karang di puncak gunung, kubangan yang indah di puncak-puncak tersebut, serta binatang langkah yakni Anoa, Katak Raksasa, Tikus Ompong dan sebagainya. Sehingga wajar jika daerah tersebut dijuluki pula bumi anoa.

Para wisatawan selepas berkunjung di sana. Mereka biasanya berburu oleh-oleh seperti Dangke, Kopi Arabika Kalosi Enrekang, Salak Enrekang yang manis seperti salak Pondoh, Baje (Penangan dari beras dengan gula aren), Gula Aren, Deppa Kanari, Pulu (beras ketan).

Kopi Enrekang, sumber; sada coffee
Kopi Enrekang, sumber; sada coffee

Kopi Arabika Kalosi Enrekang ini sudah mendunia. Bahkan kopi Arabika Kalosi tersebut sangat diminati karena diambil dari pegunungan. Sebagaimana diketahui bahwa Enrekang diapit oleh kabupaten Tanah Toraja dan Luwu sehingga hampir sama dengan rasa kopi yang ada di Tanah Toraja (KOPI TORABIKA alias Toraja Arabika, terma ini sering diplesetkan orang-orang pencinta kopi di Sulawesi).

Salak Enrekang, sumber; PortalAgri.com
Salak Enrekang, sumber; PortalAgri.com

Demikian Salak Enrekang juga salah satu buah-buahan yang ketika dimakan layaknya gula-gula, manis dan gurih. Tidak salah jika orang yang pernah mencicipi maka terus mengingatnya sebab saat dicicipi sungguh berkesan.

Selain Dangke, Salak dan Kopi, terdapat jajanan tradisional yang terbuat dari beras, dan tepung seperti Kue Baje, Deppa Kanari dan Pulu.

Baje Enrekang,sumber gambar; Shoope In Stock
Baje Enrekang,sumber gambar; Shoope In Stock

Kue Baje ini adalah kue yang terbuat dari beras lalu dicamoour dengan gula aren pilihan. Bahkan kue baje ini bisa disimpan berhari-hari hari dengan berbagai varian dan kebutuhan. Kue ini sering menjadi tentengan sebab memilki rasa yang khas. Bahkan baje ini pula memiliki berbagai jenis baik yang halus, kasar atau kering. Dari jenis-jenis tersebut pun dikemas berdasarkan tekstur dan rasa.

roti kanari, sumber foto; Cookpad.com
roti kanari, sumber foto; Cookpad.com

Selanjutnya kue Deppa Kanari. Kue ini biasa disebut Bagea Bugis atau Roti Kanari. Kue ini sejenis kue kering yang sangat tepat dikonsumsi bersama teh hangat. Terakhir adalah Pulu. Pulu adalah beras Pulu atau beras ketan. Apa bedanya beras pulu yang dijual dipasaran dengan beras Pulu Enrekang. Pertama tekstur yang berbeda, rasa, serta kandungan. Beras ini sangat nyaman dilambung dan menyehatkan sebab diolah tanpa pestisida dan ditanam manual dipegunungan. Sehingga tidak salah menajdi oileh-oleh bagi wisatawan.

Pada dasarnya masih banyak pegangan dan oleh-oleh lainnya yang menjadi ciri khas Enrekang tetapi jenis-jenis oleh-oleh di atas menjadi pencarian utama bagi wisatawan dan berdasarkan hasil pengalaman penulis serta observasi di lapangan saat berkunjung ke Enrekang.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun