Ketika Belanja Buku Jadi Hobi

Buku menjadi salah satu kesukaan saya akhir-akhir ini. Sehingga setiap ada uang jajan atau ada honor-honor selalu saya alokasikan ke pembelian buku. Bahkan dulu sebelum adanya cicilan-cicilan barang atau rumah, saya bersama istri sering menyisihkan gaji untuk belanja buku. 

Terkadang saya jatuh cinta pada buku-buku yang ditulis oleh tokoh-tokoh nasional atau tokoh-tokoh dunia. Olehnya itu jika setiap kali ke pusat perbelanjaan pasti saya sempatkan berkunjung ke sana baik sekedar melihat-lihat buku yang akan saya beli jika punya duit cukup atau sekedar membaca singkat di sampul buku. 

Tak hanya dari sampul belakang, terkadang saya mengunjungi toko buku atas rekomendasi teman atau atas resensi dari pegiat literasi di medsos. Betul kata mba Nana (duta baca Indonesia) bahwa hanya perlu buku untuk jatuh cinta membaca. Buku yang dimaksud mba Nana ini, tentu buku yang betul-betul berkualitas atau menginspirasi pembaca. Memang ada buku yang betul-betul berkualitas dan menginspirasi sehingga mampu menghipnotis pembaca. 

Saya pun baru-baru saja jatuh cinta pada buku-buku. Maksudnya bukan saat lahir, saat SMA atau saat kuliah. Malah saya jatuh cinta sama buku saat setelah berkeluarga. Buku pertama yang saya baca habis yakni buku Habiburrahman El shirazy tentang bumi cinta. Banyak buku-buku yang saya baca sebelumnya termasuk buku umum atau buku pelajaran, tetapi buku tersebut membuat saya berfikir bahwa kekuatan karya sastra memang dahsyat dan luar biasa. Hingga saat ini saya pun belajar membaca, menulis dan membagikan tulisan saya. Tulisan apa saja. 

Di tahun 2023 ini, ada lagi buku yang membuat saya jatuh hati. Pertama bukan karena isi, sebab belum usai saya baca seutuhnya. Tetapi karena penulisnya adalah teman saya dan penerbitnya yang keren. Namun setelah saya miliki dan sedikit membacanya hingga di halaman 50an ternyata isinya sangat luar biasa. Unexpected.