Sajak dan Peristiwa Pagi
jendela kamar masih tertutup rapat, cahaya mentari pagi pun enggan memasuki celah di atas jendela, selimut biru hadiah pernikahan kita masih kusut membalut pagi itu.
bukankah melihat pagi dan menangkap warna pelangi adalah rezeki yang tiada tara.
masih saja hujan selalu jadi alasan, padahal hadirnya atas doa-doa semalam, bersama.
perlu ada sajak pagi yang terekam, perlu ada peristiwa pagi yang menjadi sajak.
kita memulai dari kasur kapuk ini, kedua dari gaun yang kita kenakan, lalu selanjutnya mentari dan sarapan pagi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI