Malam ini mengajarkan kita kepada kenangan, memang sudah lama tersimpan, hanya saja ia terlalu rapi untuk diacak-acak.
kini menjadi ingatan, begitu tajam hingga mengiris, ikatan secara perlahan.Â
hanya saja, huruf dalam sajak - sajak kenangan, hancur lebur, memisahkan diri dari diksi, aku pun sulit menemukan huruf "R" dalam diriku sendiri, entah mengapa, kuharap kau tak menyimpan huruf "B" dalam surat terakhir mu.Â
***
lampu-lampu malam berkedip kencang di taman, tak ada yang ingin memulai berpamitan, tiang listrik dari kejauhan sudah dipukul berkali-kali, nyamuk-nyamuk malam sudah tak peduli dengan darah kita, burung-burung malam pun saling bersahutan, mereka menyaksikan tangan kananku di atas tangan kirimu, wajah saomatangmu memerah tiba-tiba, aku menangkap bola matamu segera, dan menyimpan rapi dalam hatiku.
tak ada yang lebih indah selain malam itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H