Aku sangat benci pertemuan, sebab selalu ada perpisahan setelah nya. Andai saja pertemuan itu ada sebuah kenangan yang membekas, bisa saja kita lekas mengubah rasa itu.Â
Andai kau bulan, aku ingin jadi malam, bukan berarti aku hanya ingin sinarmu, tapi aku tak ingin kau sirna begitu saja, paling tidak setiap malam di kemarau ini, aku bisa menatap mu.
Andai kau Juli, aku ingin jadi hari-hari yang setiap saat bisa kita hitung bersama perkara-perkara waktu.Â
Andai betul kau Juli, aku ingin kita bersama saat terakhir di penghujung waktumu. Sebab aku sedikit tahu bahwa pertemuan dan perpisahan adalah perkara-perkara waktu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!