Batu-batu itu entah apa namanya, hitam warnanya, ia berdiri tegak sementara orang-orang bergoyang di atasnya.
gerimis datang bertasbih, airnya tersimpan rapi ditelan akar batu-batu itu, kemarau datang, orang-orang salahkan hujan yang enggan turun ke bumi, padahal batu sudah menyimpan air dengan rapi, pohon-pohon pun di sekitar taman batu turut campur menyembunyikan rahasia air yang tak diketahui oleh angin dan laut.
Hutan batu yang berjejer, memperlihatkan keegohannya kepada manusia, agar manusia tunduk patuh pada pencipta batu-batu itu, tapi manusialah yang membatu tanpa berdiri kokoh, sesungguhnya ia rapuh
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI