Sepulang dari olah raga pagi dan sore, saya selalu mampir di toko kue tetangga di kompleks perumahan. Kue-kue yang dijajakan sangat cocok di lidah saya alias sesuai selera.Â
Dari jejeran kue-kue yang sering disajikan saya selalu memilih kue Taripang. Kue Taripang membuat saya rindu dengan keluarga dan kampung halaman di kabupaten Bone yang sudah lama tidak saya kunjungi lantaran berbeda kabupaten dengan tempat tinggal saat ini.Â
Kue Taripang ini sangat unik dan langkah menurut saya. Sebab tidak ditemukan di toko kue pada umumnya. Bukan berarti mahal atau sulit dibuat. Hanya saja kue Taripang ini hanya digemari oleh orang tua. Anak-anak tentu tidak menyukainya, sebab kegemaran anak-anak saat ini lebih suka makanan yang kriuk, crunch, yummy dan sebagainya.
Kue Taripang ini dapat disebut sebagai kue sederhana karena hanya berbahan beras ketan dan dibalutkan gula merah yang telah dicairkan. Â Bahan beras ketan yang digunakan pun tidak begitu banyak, yakni seadanya sesuai kebutuhan.Â
Palingan satu liter dan bisa menghasilkan puluhan biji kue. Â merupakan kue tradisional khas Sulawesi Selatan. Kue tradisional ini terbuat dari beras ketan yang dibalut dengan gula aren (gula merah) yang dicairkan. Kue Taripang dikenal dengan kue perekat kebersamaan dengan rasanya gurih dan manis.Â
Biasanya dibuat saat di sedang santai atau saat bersama. Kue ini tidak ribet dan sangat praktis. Hanya tepung beras ketan dicampur air dibulatkan lalu digoreng. Setelah digoreng lalu dibalutkan dengan gula merah yang sudah cair. Kemudian siap disantap dan sebaiknya disantap saat setelah digoreng dadakan.
Kue Taripang selalu memberi kesan kepada siapa saja yang mencobanya. Bahkan di hari ulang tahun kota Makassar yang ke 414, kue Traipang dijadikan ikon kuliner. Sebab kue ini begitu bermakna bagi penikmatnya.Â
Kue Taripang ini meski kue gorengan tidak terlalu berisiko dikonsumsi layaknya gorengan lainnya. Sebab ada penetralisir gula merah tadi. Kue yang manis dan legit ini sebaiknya dikonsumsi dengan minuman tawar sebab kuenya sudah manis. Sehingga jika dikonsumsi bersama kopi sangat cocok dengan kopi hitam pekat agar rasa manis kopi tidak hilang.Â
Untuk mendapatkan kue tradisional ini sebaiknya melakukan pra pesan terlebih dahulu sebab sangat jarang orang-orang membuatnya lantaran penyukanya orang-orang tua dan bahkan jika terkena sinar matahari gulanya akan menetes. Bisa juga kue ini dibuat sendiri di rumah jika ingin mencicipinya. Hanya dengan tepung beras ketan dan gula merah. Cara membuatnya pun sama halnya dengan kue tepung lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H