Selamat hari Buku Nasional tanggal 17 Mei 2023. Selamat para penulis, pencinta buku,pegiat literasi dan kompasianer. Hari ini diperingati hari buku nasional, hal yang perlu kita lakukan sebagai kompasianer yakni membaca buku, menghadiahi buku kepada sahabat, mereview buku dan sebagainya yang berkaitan dengan perbukuan.
Hari ini sedikit meluangkan waktu menyelesaikan bacaan yang tertunda. Selanjutnya menyusun daftar buku yang akan diselesaikan dalam jangka waktu tertentu atau yang akan disegerakan. Setidaknya ada lima buku yang masuk daftar bacaan saya pekan ini, mulai dari buku ilmiah, motivasi, inspirasi, hingga buku fiksi.
Buku ilmiah yang wajib saya baca selaku mahasiswa bidang linguistik tentunya adalah buku Linguistik pula. Buku karangan Ferdinand de Saussure "pengantar Linguistik umum terbitan UGM press" merupakan buku lama yang diterjemahkan dan diterbitkan ulang oleh UGM press.Â
Buku tersebut merupakan buku berharga dalam perjalanan karir keilmuan saya kedepannya. Apa lagi Ferdinand de Saussure dikenal dengan bapak linguistik moderen sehingga peneliti linguistik atau linguist di era moderen ini sangat penting menjadikan buku tersebut sebagai buku pegangan. Jujur buku ini belum separuh saya baca sehingga belum bisa mereview terlalu dalam jadi hanya mengantar saja dalam tulisan ini.Â
Dalam buku tersebut digambarkan sejarah Linguistik, keterkaitan antara langue, parole dan langage, fonologi, prinsip umum dalam linguistik, hingga masalah dalam linguistik. Di akhir buku juga diceritakan tentang ketokohan dan kepakaran Ferdinand de Saussure.Â
Buku kedua yakni mengulas beberapa bab dalam buku Most Inspiring People karya Sogol Hadi Suwarto, penerbit narasi 2013. Berbicara buku ini tentu terkait orang orang penting di Indonesia yang mencuat akan menjadi figur dalam pilpres 2014 silam. Demikian hari ini menjelang pilpres 2024 masih terdapat nama tokoh yang mesti saya baca ulang. Kenapa dan bagaimana sehingga penulis buku tersebut mengangkat ketokohannya sehingga di tahun pemilu ini namanya kembali didengungkan oleh media dan parpol baik sebagai capres maupun cawapres. Dalam buku ini pula beragam tokoh inspiratif baik dari politikus, pengusaha a maupun tokoh lain dari profesi seniman.
Buku ketiga yakni be negative terinspirasi dari Naomi Susan dan dilengkapi oleh Agoeng Widyatmoko. Buku ini berkali-kali saya baca ketika suntuk pasalnya mengajarkan logika terbalik dan motivasi yang baik ketika sedang down. Bahwa tidak selamanya negatif adalah buruk bisa saja merupakan terbaik.