Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Dosen/ Writer

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Money

Demi THR, QRIS pun Dipalsukan

13 April 2023   03:29 Diperbarui: 13 April 2023   03:27 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demi mendapatkan uang lebaran beberapa kelompok masyarakat melakukan pemalsuan kode QRIS. Mereka memanfaatkan segala macam cara hingga pemalsuan barcode QRIS   masjid. Tak peduli lagi cara halal atau haram yang dilakukannya. Namun momentum Ramadan menjadi celah bagi para pelaku pemalsuan barkode tersebut. Pasalnya di bukan Ramadhan, orang-orang gemar bersedekah demi memburu pahala. Mulai dalam bentuk celengan tiap shalat hingga sedekah di akhir Ramadan. 

Lebaran sebentar lagi. Aktivitas kendaraan mudik silih berganti, bolak balik kesana kemari. Beberapa kelompok pekerja masih sibuk beraktivitas mencari nafkah, pusat perbelanjaan semakin ramai. Beberapa kelompok pun sedang sibuk mencari cara bagaimana bisa mengelabui kelompok masyarakat lainnya di sela sela kesibukannya berburu berkah Ramadan. Barang belanjaan semakin menggoda, para keluarga di kampung halaman telah menanti. Bisa saja faktor faktor tersebut menjadi pemicu bagi pelaku kejahatan yang gemar melakukan pemalsuan barkode QRIS Masjid.

Sumbangan melalui scan barkode QRIS sangat memudahkan bagi jamaah masjid di perkotaan. Pasalnya transfer e Monet tersebut langsung ke rekening masjid. Hal ini juga memudahkan pengurus masjid yang raj perlu repot menghitung uang recehan tiap usai shalat berjamaah. Bagi jamaah yang tidak jeli melihat tujuan pengiriman uang mungkin mereka sudah menjadi target dari pelaku pemalsuan barkode QRIS tersebut.

Sejauh ini pembayaran dana atau sedekah melalui scan barkode QRIS sudah sangat efektif diberlakukan pada masjid raya atau masjid besar di perkotaan. Namun melihat situasi penipuan dari beberapa oknum tertentu maka selaku jamaah masjid perlu berhati-hati dengan melihat nama tujuan transferan. Apapun bentuk pendapatan yang kurang baik atau tidak dengan cara yang benar harus dilawan dengan cara tidak membiarkan para pelaku penipuan menikmati yang haram tersebut. Jamaah dan pengurus masjid perlu waspada dan mengevaluasi kinerjanya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun