Dulu sering ada dari kampung tetangga yang beda agama dan beda suku tak diizinkan masuk ikut bertanding. Lantaran kelompok tertentu memprovokasi jikalau mereka masuk pasti kita akan dipengaruhi nya. Budaya kita beda, agama kita beda. Jika bertikai nanti tak ada yang bisa mengamankan. Namun sejak para anggota polisi dan TNI seperti pak Ali tadi sudah tersebar se-kabupaten untuk membina sepak bola agar olahraga ini untuk perdamaian. Tak perlu pandang agama katanya. Apa lagi di antara remaja itu bisa saja masa depannya ada pada sepak bola. Dua tiga tahun ke depan bisa saja mereka jadi pemain timnas U20. Apa lagi umur mereka rata-rata 14 tahun masih ada waktu beberapa tahun untuk latihan. Ayo semangat kata pa Ali, di sela-sela pembukaan tarkam.
Melihat edukasi pak Ali dan kawan-kawan, ayah ibu pun mengizinkan adik kami ikut edukasi lapangan dari pelatih. Kini di atas bola di sisi barat lapangan, kami menyaksikan pertandingan yang damai setiap musim 17-an.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H