dulu kau memintaku menanam kembang
di taman rumah depan, juga di halaman belakang
kini ia tumbuh, mengembang
sebagian telah kutabur di atas pusara yang
 ada namamu, di sini ada juga burung yang terbang
kesana kemari mencari, pusara yang tak ada kembang
aku tak malu menangis, sebab aku tak berpura-pura mengenangmu sebagai sahabat sejati layaknya saudara tapi tak sedarah, namun kita memiliki belati yang sama.Â
Selamat kembali ke bumi
Selamat jalan damai dan tenang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!