Kebutuhan air dalam rumah tangga menjadi prioritas utama. Air diperuntukkan untuk minum, memasak, mencucui, mandi, bersucci (wudhu untuk umat muslim sebelum shalat) dan sanitasi, serta kebutuhan lainnya. Olehnya itu priritas utama dalam memilih rumah biasanya yang pertama kali ditanyakan oleh calon user (pembeli) adalah bagaimana sumber air di rumah ini.Â
Sumber air bisa dari sumur bor dan manual (seperi beberapa perumahan dekat perkampungan), air ledeng (untuk area dekat pegunungan dan mata air), dan PDAM serta bahkan beberapa perumahan yang baru jadi menggunakan air galon untuk kebutuhan air sehari-hari.Â
Dari kebutuhan air di dalam rumah tentu sudah bisa diprediksi berapa liter per hari seperti umat umat muslim kebutuhan air untuk wudhu minimal dua liter / satu kali wudhu. Demikian jika memiliki anak bayi yang baru lahir biasanya kebutuhan air sangat melimpah dibanding dengan kebutuhan orang dewasa. Sehingga dengan mengetahui kebutuhan air dalam rumah tangga tentu kita bisa prediksi kekuatan sumber air kita.
Setelah user sudah deal dengan developer atau dengan pemilik perumahan maka hal selanjutnya dilakukan adalah bagaimana melakukan instalasi air sendiri di rumah. Instalasi air sendiri di rumah adalah untuk mengatur penggunaan air di dalam rumah. Mulai dari kebutuhan dasar seperti mandi cuci kakus, memasak, dan mencuci hingga kebutuhan lainnya seperti untuk siram-siram tanaman serta untuk tempat wudhu.Â
Instalasi ini sangat penting dilakukan sebab untuk mengatur kebutuhan air agar tidak boros listrik, tidak bahan pipanisasi, dan tidak boros sumber daya air. Sehingga dengan mengetahui kebutuhan dasar air di dalam rumah kita bisa melangkah ke selanjutnya yakni instalasi. Instalasi ini diusahakan tidak mengganggu dengan perencanaan pembangunan rumah nantinya jika sewaktu-waktu ada kebutuhan mendesak untuk perombakan.Â
Setelah tahap perencanaan, instalasi dan selanjutnya adalah pengerjaan. Pengerjaan bisa kita lakukan sendiri agar lebih irit. Jika rumah kita menggunakan sumur bor maka yang pertama diusahakan adalah mesin air. Pembelian mesin air diusahakan yang berkualitas standar dalam artian bukan terlalu murahan dan bukan juga terlalu mahal, dan yang terpenting adalah bergaransi. Jika mesin kita bergaransi bahwa sewaktu-waktu ada kesalahan teknis pemasangan atau ada kerusakan sederhana yang tidak dijangkau oleh penjual saat pengecekan maka barang tersebut bisa dikembalikan.Â
Tahap kedua adalah pembelian tandem. Tandem sangat berfungsi untuk penampungan air, penghematan air, dan juga bisa membantu dalam meminimalisir kebutuhan air kita di musim kemarau atau pada saat listrik di rumah tidak berfungsi. Setelah kedua hal tersebut terpenuhi maka yang perlu dilakukan adalah pembelian pipa dan kebutuhan instalasi.Â
Dalam hal ini perlu si calon pembeli untuk menyiapkan alat, bisa dipinjam namun sebaiknya dibeli sebab jika dibeli maka akan menjadi investasi di rumah. Alat dan bahan yang sudah di beli ingat jangan dibuang sebab kebutuhan pipanisasi akan ada setiap saat baik itu servis karena kerusakan maupun penambahan titik ari (kran air).
Setelah alat dan bahan tersedia maka hal berikutnya dilakukan sebelum pengerjaan adalah bisa googling dan nonton di YouTube terkait instalasi air. Hal ini bisa juga dilakukan dengan belajar pada ahlinya (bisa berbayar) untuk pendampingan bisa juga sistem sharing. Selain belajar pada ahlinya ingat bahwa kita perlu sharing juga kepada si pemilik toko bangunan tempat langganan kita agar bisa mengarahkan atas pemanfaatan alat dan bahan.Â
Pengalaman pribadi saya adalah pernah suatu waktu sambungan pipa saya patah di dalam tanah dan ternyata saya diberi tahu rahasia untuk memperbaiki pipa di dalam tanah yang patah yakni dengan membakar besi sebesar pipa tadi untuk melakukan sambungan.Â
Pengalaman saya dalam melakukan instalasi air di rumah yang bukan bidang tekni atau tidak memiliki pengetahuan apa-apa adalah bagaimana mempelajari segala hal baru agar menjadi investasi pengetahuan kita. Sehingga instalasi air di rumah sendiri sangat bisa kita lakukan selama ada keinginan dan keberanian untuk belajar mandiri. Hanya saja resikonua kurang memuaskan bagi orang serumah atau memakan ongkos lebih karena kurang pengalaman namun ongkos tukang akan kembal kepada diri kita sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H