saat kubuka pintu pagi, angin yang menepi. menelisik kesetiap ruang, mungkin saja ingin merasuki jiwa yang kosong.
ada rasa yang berbeda dengan angin pagi yang lain, tak seperti biasanya. pagi ini mengingatkan saja atas dusta diri, yang pernah ada, tapi tak bisa kembali ke masa itu, hanya ingatan, itu pun hanya sebagai pintu masuk, tak ada pintu ke luar, lalu aku bagaimana.
berkeliling mencari, berkelana pada bahana, tak ada kutemui, mungkin jiwa itu memang hanya satu, hanya berbeda rupa pada tubuh yang lain, namun jiwa itu tertusuk saat ramadhan tiba, tak mestinya iba pada jiwa yang lain
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H