Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti Bahasa dan Budaya

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Genius Loci di Bali dan Rumah Kedua Wisman

18 Maret 2023   20:13 Diperbarui: 18 Maret 2023   20:14 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bule Bali, sumber foto: tribunbali

Bali menjadi rumah kedua para wisatawan manca negara (wisman). Beberapa alasan mengapa wisman sangat menyukai Bali dibanding dengan lokasi pariwisata di Indonesia lainnya. 

Bali selain dengan panorama pantai yang indah, sajian restoran dengan pelayanan internasional, pelayanan hotel dan keramahan orang-orang Bali khususnya membuat para wisman semakin betah.

Bali, bahkan lebih dikenal di luar negeri oleh masyarakat internasional dibanding dengan nama Indonesia itu sendiri "untuk kalangan masyarakat internasional tertentu". Bali memiliki chemistry yang kuat dibanding dengan daerah lainnya. 

Bali tidak hanya untuk sekedar dikunjungi oleh wisman, sekedar berswafoto, berjemur di pantai, bahkan makan dan minum-minum dengan bebas. Tetapi lebih dari itu Bali memiliki sesuatu yang tersimpan rapi yakni Genius Loci.

Genius Loci dapat dimaknai sebuah panorama wisata yang menyatukan lokasi, masyarakat, alam dan beserta lingkungan lain yang mendukungnya. 

Sehingga panorama tersebut menyimpan makna yang dalam, membentuk semacam spirit untuk selalu dikunjungi, dikenang, dan kemudian menyimpan memori yang kuat. 

Sebut beberapa lokasi wisata yang sifatnya masih alami seperti suku Badui di Bandung, suku kajang di Bulukumbu, Toraja di Sulawesi Selatan, suku anak dalam di Jambi, dan sebagainya. Jika lokasi adat tersebt dikunjungi bagi orang baru tentu demikian akan menyimpan sebuah ingatan dan rasa penasaran. 

Begitu pun yang ada di Bali selain pantai, hotel, restoran, terdapat beberapa yang bisa menyimpan kenangan bagi Wisman atas kunjungannya yang tidak hanya sehari dua hari malah berminnggu-minggu bahkan berbulan-bulan hingga ada yang kawin mawin. Hal ini dikarenakan adanya sense seperti yang saya sebut di awal bahwa ada genius loci yang tersimpan di ingatan wisman.

Di Bali, para wisatawan tidak hanya berkunjung ke sana sekedar berwisata. Mereka bahkan terlibat dalam setiap even kepariwisataan, kegiatan keseniaan.

Mereka betul-betul belajar budaya Indonesia melalui pintu Bali. Keterlibatan tersebut mereka merasa sangat dekat dengan Bali. Sehingga jangan heran ketika mereka ada yang tinggal di home stay, keliling desa, keliling dari kelompok kesenian yang satu ke kelompok kesenian yang lain. 

Mereka merasa bahwa Bali adalah rumah kedua. Terlepas dari apa yang sebagian oknum bule perbuat yang kemudian turut mencederai bule lainnya. 

Bali dari segi pelayanan wisata, sangat patut dicontoh bagi lokasi wisata lainnya di Indonesia. Beberapa lokasi wisata di Indonesia hanya sekedar menawarkan panorama alam tanpa kehangatan seperti di Bali. 

Namun di sisi lain sebelum memberlakukan pelayanan seperti di Bali perlu ada semacam kesepakatan bersama pemerintah dengan masyarakat agar kita bisa untung bersama. 

Bukan hanya kalangan pemerintah, pebisnis, namun meninggalkan masyarakat daerah taman wisata. Sehingga demikian ada kekesalan yang didapatkan sebagian oknum Bule di Bali merasa bahwa kampung itu adalah lokasi wisata yang sama bebasnya dengan pelayanan di hotel atau restoran sekitar pantai Kuta, Bali. 

Terlepas dari itu semua bahwa dibenak Bule Bali, Bali akan selalu menjadi sesuatu yang istimewa untuk dikunjungi karena menawarkan segala hal termasuk Genius Loci yang masih alami. Sehingga sampai kapan pun Bali akan menjadi rumah kedua bagi wisman baik yang sekedar berlibur maupun yang murni traveller.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun