Lirik merupakan salah satu unsur penting dalam lagu. Meski beberapa pendengar musik berbeda-beda. Misalnya ada kecenderungan pendengar musik pada musik saja baik itu gitar, band, maupun alat musik lainnya.Â
Dalam situasi ini, pendengar musik (anggap musik rock), maka layaknya role play dengan memukul apa saja meski itu pukulan kosong jika meniru drummer.Â
Jika ia meniru gitaris maka seoalah-olah di tangannya ada gitar. Namun ada juga kecenderungan pendengar atas lirik-lirik yang ada. Terlebih jika lirik tersebut sangat pas dengan suasana hati.Â
Maka Pendengar akan fokus pada lirik dan turut merasakan seolah-olah ia ada dalam lirik tersebut, baik sebagai pelaku, penonton saja mapupun sebagai korban.Â
Jika ia memposisikan dirinya sebagai korban dengan lirik yang sedih merana maka sang pendengar terkadang tidak sadar meneteskan air mata. Begitu pentingnya sebuah lirik lagu.
"..sebab kau terlalu indah dari sekedar kata, dunia berhenti sejenak menikmati indahmu.."
Lirik lagu Komang, Raim Laode sangat memanjakan telinga pendengarnya. Dengan lirik seperti potongan lirik di atas seakan menghipnotis bagi orang sedang healing sendirian.Â
Terlebih jika pendengar betul-betul berada dalam keadaan seperti seorang dengan pasangannya dalam lirik tersebut.
Lagu karya Raim Laode dengan liriknya yang memukau para pendengar khususnya generasi Z yang hanya bisa tersentuh dengan hal-hal holistik. Sehingga kapan dan di manapun, bila lagu Raim Laode tersebut diputar seakan menghantar perasaan individu ke individu lainnya.Â
Lirik tersebut memang memiliki sedikit romantisme pada setiap telinga yang mudah baper. Sehingga di telinga mereka bahwa lirik demi lirik seakan menghipnotis penggemar senja seperti generasi Z saat ini.