Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Dosen/ Writer

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Keuntungan Pihak Parpol Pemenangan di Balik Ketidakharmonisan Bupati dan Wakil Bupati

24 Februari 2023   19:43 Diperbarui: 25 Februari 2023   22:42 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto Lucky Hakim, tangkapan layar pada laman id.wikipedia.org

Wacana pengunduran diri wakil bupati Indramayu Lucky Hakim menjadi perhatian publik. Pasalnya pengunduran diri tersebut masih penuh kontroversial. Adanya sejumlah alasan yang beredar berasal dari wakil bupati salah satunya adalah ketidakmampuan beliau memenuhi janji publik. 

Di sisi lain beredar informasi bahwa yang bersangkutan justru mengundurkan diri sebagi wakil bupati karena ketidakharmonisan hubungannya dengan bupati Indramayu?

Terlepas beliau sebagai wakil bupati Indramayu terpilih 2021-2024, Lucky Hakim seorang aktor kenamaan Indonesia dan juga seorang penulis, produser film serta investor. 

Dengan beberapa profesi yang melekat pada diri beliau, sehingga dengan adanya wacana pengunduruan diri sebagai wakil bupati Indra Mayu maka akan memboming. Tentu awak media dengan penasaran apa sebenarnya yang terjadi. Apakaha ketidakmampuan aktor kenamaan itu atau konflik internal dengan Nina Agustina mantan anak kapolri tersebut.

Isu yang mencuat ketidakharomonisan anatara Lucky Hakim dengan Nina Agustina menenggalamkan isu alasan pengunduran diri sebelumnya. Ketidakharmonisan antara ketua dan wakil ketua dalam sebuah organisasi akan memicu konflik dan imbasnya tentu pada anggotanya. 

Demikian ketidakharmonisan antara bupati dan wakil bupati tentu masyarakat daerah Indramayu kedepan akan menjadi korban. Lantaran bupati tentu harus mengambil sikap bagaimana mengurusi ketidakharmonisan tersebut. 

Penyelesaian perkara ketidakharmonisan dalam sebuah jabatan politis bukan sebuah perkara mudah melainkan perkara yang harus diselelesaikan dengan jalan politis dan tentunya menyita waktu. Terlebih yang bersangkutan mengaikat dengan hal lain di luar wilayah politis hingga menjadi baper. 

Sebaliknya bagaimana jika pihak wakil bupati ikut mengcounter dan menyerang balik bila dalam penyelesaian konflik ketidakharmonisan malah dia yang dipojokkan oleh bupati.

Dalam suasan tersebut tentu ada pihak ketiga yang diuntungkan dalam hal ini pihak parpol pengusung pemenangan pemilihan bupati dan wakil bupati. Tentu mereka akan mengambil keuntungan jika benar adanya wakil bupati resmi mengundurkan diri. 

Pihak parpol tim pemenangan akan mencari peluang mengisi kekosongan tersebut. Melihat juga kondisi figur kerartisan yang diterjunkan dalam dunia politik tidak semua bisa membawa kebaikan dalam tubuh partai. Malah sebaliknya yang bersangkutan hanya menjadi tamen.

Situasi ketidakharmonisan ini bisa segera teratasi bilamana pihak partai pemenangan sangat ambisius dan punya kepedulian terhadap pemerintahan. Mengingat juga bahwa menjelang pemilu 2024 akan semakin menguntungkan pihak parpol pemenangan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun