Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti Bahasa dan Budaya

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rerintik Februari

23 Februari 2023   05:41 Diperbarui: 23 Februari 2023   05:41 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih saja ada sisa hujan semalam, di beranda pagi bersama 

bulir-bulirnya putih kecoklatan, mungkin saja tempias dari atap rumah seng yang sudah berkarat

membangunkan cacing-cacing tanah yang kegirangan

butir air mencari pasangan butir air lainnya lalu ia mengalir

mencari cela, kali ini ia tak bisa langsung ke laut,

gedung-gedung pencakar langit ada di sana

pantai berubah jadi wisata yang tak ramah, kini

bukan laut dan pantai bukan tempat ombak, berombak dengan riang gembira,

air hujan pun dari kota enggan kesana

genangan air ia hanya berputar-putar ke dalam kota

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun