Perilaku "Ngemis Online" Bukan Budaya Kita

Internet sebagai produk teknologi komunikasi menjadi kebutuhan masyarakat dewasa ini. Kehadiran internet juga telah memunculkan berbagai jenis interaksi sosial baru yang berbeda dengan intrekasi sosial lainnya yang berlangsung secara konvensional. 

Komunikasi secara daring (dalam jaringan) melalui media sosial misalnya merupakan interaksi sosial antara pengguna yang satu dengan lainnya. 

Seorang pengguna media sosial melayangkan iklan, update status, menyampaikan informasi, menyampaikan kegiatan yang sedang berlangsung (live), hingga dapat menandai pengguna lainnya. 

Aktivitas pengguna tersebut, selanjutnya dililhat, ditanggapi oleh pengguna lainnya dalam bentuk tanda suka atau emot ikon lainnya.

Bahkan, tanggapan dalam bentuk bahasa verbal yang dituliskan melalui kolom komentar atau melalui perpesanan langsung. Interaksi tersebut dapat dikatakan sebagai interaksi sosial yang berlangsung dewasa ini.

Intensitas interaksi pengguna media sosial tersebut mendapat dampak positive dan negative pada masyakat. 

Dampak positifnya tentu seorang pengguna mendapatkan jaringan pertemanan, mendapatkan prestice (karena pujian dari pengguna lainnya), mendapatkan informasi yang dibutuhkan, mendapatkan motivasi, inspirasi hingga penghasilan (bagi pelaku usaha). 

Sementara dampak negatifnya juga tidak kalah banyak dari dampak positif. Sepertihalnya seseorang akan larut dalam aktivitas chattingan tanpa batas.

Seseorang akan melakukan penelusuran hingga berjam-jam yang tentu berdampak bagi kesehatan atau dianggap buang waktu. Dampak lain misalnya seseorang pun bahkan akan mendapatkan bulyan atas apa yang dilakukan, dan sebagainya.

Selain dampak positif dan negatif tadi bahwa saat ini sedang marak namanya perilaku ngemis online.