hujan badai sudah turun sebelum petani ke sawah,Â
sebelum ayam shubuh berkokok,Â
jauh sebelum doa-doa dipanjatkan.
ia sudah mengitari langit-langit, laut, gunung-gunung danÂ
tak lama berselang,Â
katak-katak bertriak
cacing-cacing bersliweran
dedaunan melambai, mendayu
para tetuah duduk menyaksi sawah sawah mereka tergenang
riang gembira menyambut genangan,Â
orang-orang kota kemalingan ke sana-kemari berteriak,Â
hingga terdengar di layar-layar TV,Â
 dari bising handphone hingga ke layar-layar beranda sosial,
bahkan lupa mendayu sampan hingga layar terkembang.
Inikah doa kita, atau doa kamu?
inikah Jumat Agung, Jumat Suci?
inikah doa-doa mimbar para dai?
inikah doa katak? doa cacing? doa dedaunan?
inikah hujan tercipta dari kemarau panjang?
penghujan panjang atau akhir musim penghujan?
inilah surga buat kalian! terimah saja! berdamai saja
April adalah bulan damai
badaiku pasti berlalu
hanya kalian yang lupa masa lalu
biarlah semua itu jadi debu berlumpur, kelak kau kenang
 Â