Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti Bahasa dan Budaya

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengambang

2 April 2021   12:57 Diperbarui: 2 April 2021   13:28 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sajak sajakku tak mampu bicara

ia tak berarti apa apa

hanya penggalan kata atas perkara

perkara warna 

benang putih, benang hitam

juga perkara bunga padma 

yang hanya mampu menyaksi sepasang kekasih berkaca pada kolam

kelopak merahku kering, hanya bibir merahmu yang basah, mungkin terkena lidah

lidahku basah, sesekali mengisap air ke dalam kolam

lidahmu basah, selalu mengisap keluar

meludah di mana mana, karena kau bisa kemana saja

aku tak bisa apa, tak sepertimu

pandai bersilat lidah, mengisap ludah

aku ogah, malu pada kelopak, akar dan kolam

mengapa? tanyaku tak ada peduli

siapa? tak ada yang jawab

aku menunggu siapa lagi datang berkaca

melihatku mengambang, datang hanya betkacs dengan wajah sepasang berkaca kaca

 tak ada yang dapat memetik kolapakku yamg mengembang, mengambang di dalam kolam

apakah takut basah,

aku hanya bersajak diantara benang hitam, benang putih

kelopakku mengambang 

sajakkupun mengambang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun