Sajak sajakku tak mampu bicara
ia tak berarti apa apa
hanya penggalan kata atas perkara
perkara warnaÂ
benang putih, benang hitam
juga perkara bunga padmaÂ
yang hanya mampu menyaksi sepasang kekasih berkaca pada kolam
kelopak merahku kering, hanya bibir merahmu yang basah, mungkin terkena lidah
lidahku basah, sesekali mengisap air ke dalam kolam
lidahmu basah, selalu mengisap keluar
meludah di mana mana, karena kau bisa kemana saja
aku tak bisa apa, tak sepertimu
pandai bersilat lidah, mengisap ludah
aku ogah, malu pada kelopak, akar dan kolam
mengapa? tanyaku tak ada peduli
siapa? tak ada yang jawab
aku menunggu siapa lagi datang berkaca
melihatku mengambang, datang hanya betkacs dengan wajah sepasang berkaca kaca
 tak ada yang dapat memetik kolapakku yamg mengembang, mengambang di dalam kolam
apakah takut basah,
aku hanya bersajak diantara benang hitam, benang putih
kelopakku mengambangÂ
sajakkupun mengambang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H