Waktu terbaik minum kopi, di hujan pagi
seduh ia dengan gula aren di atas air mendidih
bawah ia ke teras, merintih
pikirmu tak kesana kemari,
dilanjut saja ini masih pagi
baru burung pipit yang habis mandi pagi
merpati masih di dalam sangakar, tuan belum beranjak
ini masih pagi
sejenak kau memandangi daun basah, pasrah
diadu dengan lumpur seperti kopi susu, tenggelam
yang lain  hanyut ke got mencari tempat paling nyaman
ia akan bertemu dengan tuannya, entah kapan
biarkan saja, tidak usah ragu, itu bukanÂ
perkaramu bukan,
menyeduh, mengaduk, meniup-niup kopi pagi, meneguk pelan
mengusap dagu "membaca pesan"
hapus beberapa nomor-nomor rentenir
dan kau seolah olah menerima pesan dari Grapari Telkomes
*maaf nomor kartu AS anda terblokir kata petugas Grapari tepat seminggu setelah musim ini menjalani perintahnya*
dilanjutkan menontonnya nak, HP diberikan kepada anak,Â
yah HP tuan, tidak bakalan ada telpon masuk, begitu jua SMS Banking
kecuali jam wecker berdering sebagai pengingat kalau bak terisi penuh
kau tadah dari hujan pagi ini
Jangan lupa kopimu keburu dingin
bukan mentari yang menyinari, tapi
pikirmu tak kesana kemari,
dilanjut saja ini masih pagi
cukup jemarimu melambai, tak ada yang peduli
ini masih pagi bukan
dilanjutkan saja hujannya tuan, pintamu seolah kau manusia suci
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H