Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Dosen/ Writer

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Siloro

25 Maret 2021   09:00 Diperbarui: 25 Maret 2021   09:19 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sirine berbunyi, sebentar lagi 

para buruh silih berganti mengantri, dari pagi siang malam hingga pagi kembali, 

mengambil jatah susu, sirine berbunyi, kemudi mengelus dada sambil mengantongi kaleng susu ah! kami tak butuh susu kami butuh batu bukan susu, kami hidup dari batu, kami makan batu, minum dari batu, itulah kepala kami membatu 

Sirine berbunyi, sebentar lagi bukit terserabut dari tanah, lalu batu-batu melangit, tak ada nurani

kemana batu-batu itu berlabuh, menyisakan debu, air keruh, pak tani ikut mengeluh,

Siloro

Batumu kini tinggal debu membatu 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun