Sirine berbunyi, sebentar lagiÂ
para buruh silih berganti mengantri, dari pagi siang malam hingga pagi kembali,Â
mengambil jatah susu, sirine berbunyi, kemudi mengelus dada sambil mengantongi kaleng susu ah! kami tak butuh susu kami butuh batu bukan susu, kami hidup dari batu, kami makan batu, minum dari batu, itulah kepala kami membatuÂ
Sirine berbunyi, sebentar lagi bukit terserabut dari tanah, lalu batu-batu melangit, tak ada nurani
kemana batu-batu itu berlabuh, menyisakan debu, air keruh, pak tani ikut mengeluh,
Batumu kini tinggal debu membatuÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H