Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Dosen/ Writer

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selepas Hujan

5 Maret 2020   12:14 Diperbarui: 5 Maret 2020   17:16 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"suatu pagi aku ke hutan menjelang awal kemarau

Kutemukan ranting ranting pohon cemara yang patah ditutupi dedaunan yang basah

Kuinjakkan kaki di atas gundukan senyap tak berdetak tak seperti di akhir kemarau Batang pohonnya ditumbuhi jamur jamur lalu kupetik dimasak sayur

Ulat ulat dan semut hitam sedang asyik bersekongkol di bawah sampah di dalam tanah

Memakan tetesan tahi kayu, mengurai jadi tanah, maka tumbuhlah rumput dan tanaman sayur, sayur sayur dimasak pagipun beranjak"

Sesekali ada yang berbunga,

maka disebutnya tanaman bunga

Kelopaknya dihisap oleh kupu kupu,

manusia malah asyik mencari kutu

Sebab Kutu kutu memakan sari kepala, nian

yang dianggapnya hutan basah tadah hujan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun