“wa alaikum salam, ada yang bisa dibantu ?” jawab polisi yang sedang duduk di sebelah kiri setelah pintu dengan meja yang di atasnya ada Laptop dan Print serta alat tulis kantor.
“ Mau mengurus surat keterangan hilang kartu ATM bank BR* pak“ jawabku yang masih berdiri didampingi sepupu.
“ silahkan duduk pak ! “ sambil menunjukkan kursi yang ada di depan mejanya
Setelah duduk, langsung pak polisi bertanya beberapa hal yang berkaitan dengan Identitas saya dan kartu ATM saya yang hilang. Mulai dari Dimana hilang, Bagaimana
kronologisnya sampai hilang. Semua saya jawab dengan jujur sampai polisi yang sedang meminta data itu bertanya “ Tanggal berapa hilang ? “, saya terdiam sambil mencoba mengingat kapan. Setelah terdiam beberapa saat serta polisi mengulang pertanyaannya kapan hilang kartu ATMnya akhirnya saya mengingat “ semester lalu tapi hari dan tanggalnya tidak bisa lagi saya ingat. “ Jawabku
“jadi apa saya isi di sini atau sembarang saja tanggalnya ? “
“ie pak , karena saya lupa kapan hilang. “ sambil merasa hal aneh, kenapa bisa yah segampang ini memalsukan kapan hilang. Saya kira harusnya pelapor yang meminta untuk dipalsukan saja datanya agar bisa dibuat suket hilangnya, eh ini malah polisi yang mengarahkan. “pergi dulu fotocopy 1 rangkap ini Kartu Keluarganya untuk arsip ” perintahnya.
Setelah balik dari tempat fotocopy, masuk dalam kantor polisi kemudian menyerahkan untuk arsip.
“sudah selesai pak ? “tanyaku
“iya sudah“ sambil memberikan 2 lembar kertas yaitu suket kartu atm untuk saya dan untuk sepupu saya.
Sambil menerima “Terima kasih pak” dalam hati betul tidak ada pungli lagi untuk mengurus keterangan hilang kalau bulan Ramadhan.