“Saya pernah satu tahun tidak digaji, tujuh bulan bekerja tanpa kontrak, tapi ikhlas menjalankan tugas itu. Dari keikhlasan itu, saya bisa menuai hasilnya sekarang,” ujar Indra Sjafri
http://sidomi.com/226681/gaji-indra-sjafri-nunggak-1-tahun-akhirnya-dilunasi/
"Waktu itu saya belum mendapat bayaran dari BTN yang dipegang oleh Limbong. Namun setelah dipimpin oleh La Nyalla, semua bayaran saya sudah dilunasi," ucap Indra kepada INILAH.COM Senin (14/10/2013).
http://bola.inilah.com/read/detail/2038192/indra-sjafri-gaji-saya-sudah-dilunasi-btn
Ternyata program pembinaan usia dini seperti yang dikoarkan oleh PSSI Halma ataupun pengikut mereka cuma bualan omong kosong, terbukti dari berita diatas, bahwa Indrsa Sjafri hanya dimanfaatkan saja tenaganya tetapi tidak diberi penghargaan berupa gaji atas upayanya sendiri dengan berinisiatif blusukan mencari pemain-pemain berbakat ke pelosok daerah
Hal yang sama seperti dialami Timo Scheunemann :
Timo menjelaskan tiadanya dana PSSI untuk menjalankan program-program kerja yang telah dirancangnya sebagai alasan pengunduran dirinya dari PSSI.
http://bola.kompas.com/read/2012/12/28/09131480/Timo.Scheunemann.Mundur.dari.PSSI
Para pengikut halma pasti berkilah, karena PSSI direcokin, atau karena dana PSSI kosong.
itu bukan alasan, mengingat PSSI menerima dana kucuran dari APBN, karena direcokin? liga ISL 2012 yang tidak diakui PSSI bahkan sampai dilaporkan ke polisi agar tidak dizinkan, ternyata bisa berjalan dengan sukses
tagline: PSSI, KPSI, mafia, sepakbola, Bakrie, Panigoro, KLB, kongres, AFC, FIFA, golkar, demokrat, partai, politik, liga, ISL, IPL, LPI, pengaturan skor, suap, korupsi, jenggala, djohar, arifin, la nyalla, klub, timnas, pemain, garuda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H